Jumat 26 Sep 2014 18:30 WIB

‘Destinasi Wisata Disentralisasi’

Red:

BANDUNG Persaingan pariwisata di antara negaranegara yang tergabung dalam masyarakat ekonimi Asean (MEA), cukup tinggi. Maka, guna meraih kunjungan wisata menjadi lebih baik lagi, Pemprov Jabar akan mensentralisasi tujuan-tujuan wisata menjadi terpusat di satu wilyah.

"Kita fokus pada satu destinasi saja. Tidak terpecah-pecah. Sehingga menjadi destinasi ungulan," kata Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, kepada Republika, Kamis (25/9). Deddy mengatakan, hal itu akan menjadi suatu program unggulan yang akan sulit di saingi oleh negara lain. Dirinya mengharapkan, satu destinasi itu menjadi unggulan ke de pan nya. "Kita bisa bersaing head to head dengan bangsa lain," ujarnya.

Khusus untuk Jabar, kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) Wiryanti Sukamdani, sebagai daerah yang terkenal akan pariwisata alam dan budayanya, tentu per lu bersiap untuk mengha da pi era tersebut. Sebab, po ten si alam yang melimpah jika tidak diimbangi dengan pembenahan pariwisatanya tentu tidak akan mengembangkan pariwisata tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, potensi pariwisata di Jawa Barat tentunya harus segera dikembangkan, termasuk de ngan turun langsung membenahi sektor pariwisata tingkat dasar.

"Provinsi Jawa Barat tentu harus menjemput bola. Yang pasti mengembangkan potensi keunggulan wisata yang di milikinya," kata Wiryanti dalam media gathering di Savoy Homann Bidakara Hotel, Bandung, Kamis (25/9).

Menurutnya, ada beberapa potensi yang bisa dikembang kan Jabar. Di antaranya ecotourism, culture, dan Meeting Intensive Convention Exhibition (MICE). Yanti mengata kan, ketiga potensi tersebut menjadi hal yang paling bisa diandalkan Jabar.

Terlebih dengan budaya kearifan lokal yang dimiliki Jawa Barat dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk mengunjungi provinsi yang terkenal dengan wayang goleknya tersebut. "Seperti Angklung Mang Udjo yang terkenal di Bandung, saya kira itu bisa dikembangkan untuk pariwisata budaya lainnya," kata Yanti.

Ketua BPP Jawa Barat Cecep Rukmana mengatakan, un tuk pengembangan pariwisata tersebut tentu tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Menurutnya, perlu ada sinergi antara beberapa pihak baik pemerintah, asosiasi maupun pelaku pariwisata tersebut.

Pada tahun 2014 ini, BPPI menargetkan sekitar 9,5 juta wisata mancanegara dan 253 juta wisata nusantara. Namun, dari jumlah wisata mancanegara itu, Jabar hanya bisa mencapai sekitar lima pesen atau sekitar 450 ribu orang. rep:c80/c63, ed: agus yulianto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement