Jumat 03 Oct 2014 15:44 WIB

Gerakan Pramuka Tertarik Bisnis Budidaya Jamur

Red: Mansyur Faqih
Jamur Tiram
Jamur Tiram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Pramuka tertarik untuk menjalin kerja sama terkait budi daya jamur. Karena ternyata diketahui kalau prospek usaha budidaya jamur sangat menggiurkan. 

Selain permintaannya stabil, harga jamur yang memiliki protein tinggi juga terus naik. Bahkan beberapa produsen jamur merasa kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar.

Waka Badan Usaha dan Aset Gerakan Pramuka, Rafli Effendy mengatakan, berniat untuk menstimulus jiwa entreprenur para Pramuka. Sehingga menjadi pribadi tangguh dan mandiri. 

"Budi daya jamur merupakan salah satu usaha yang akan dikembangkan oleh Gerakan Pramuka. Termasuk juga pengembangan usaha madu pramuka, revitasalisasi Buperta, revitalisasi Taman Rekreasi Wiladatika, pengembangan pustaka Tunas Media, outbound, dan lain-lain," katanya, Jumat (3/10).

Arif, petani jamur di Kampung Gasol II Deas Gasol, Kecamant Cugenang, Kabupetan Cianjur menerima permintaan jamur sekitar empat ton per bulan. Sedangkan ia hanya mampu menyediakan satu ton per bulan.

"Ini merupakan pangsa pasar yang menjanjikan. Tidak hanya membuka lowongan kerja bagi masyarakat daerah, tapi juga ada permintaan. Sehingga harganya tidak jatuh seperti komoditi yang lain," ujar dia.

Contoh jamur yang menjadi unggulan adalah jamur tiram. Jamur ini memiliki keunggulan karena dapat tumbuh sepanjang tahun atau tidak tergantung pada musim. Karenanya, produksi jamur tiram bersifat berkesinambungan. 

"Jika dilihat dari sisi bisnis, perputaran uang yang terjadi begitu cepat," tambah Arif.

Tingginya permintaan jamur tiram disebut karena kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat. 

"Modal awal sangat terjangkau, dengan Rp 2 juta saja bisa mulai berbisnis dan waktu balik modalnya bisa hanya dalam dua pekan atau dalam satu sampai dua kali panen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement