Jumat 10 Oct 2014 13:00 WIB

Ada Uang Ada Tiket

Red:

Di Indonesia, kita bisa dengan mudah mendapatkan tiket pertandingan sepak bola. Tetapi, tidak di Myanmar. Di negara yang dahulu bernama Burma ini, sistemnya ada uang ada barang. Tiket pertandingan hanya bisa didapatkan di lokasi pertandingan.

Myanmar belum punya sistem penjualan tiket online seperti di Indonesia atau di negara-negara berkembang lainnya. Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Rika Gartika mengatakan, Myanmar memang masih sangat 'tradisional'. Bahkan, KBRI pun tidak mendapatkan titipan tiket untuk dijual ke warga Indonesia yang ingin menonton pertandingan.

Sebelumnya, KBRI sudah meminta kepada Pemerintah Myanmar ataupun Federasi Sepak Bola Myanmar agar pihaknya bisa menjadi penyalur tiket. "Kami sudah minta agar kami bisa membantu menjualkan tiket, tetapi tidak bisa. Sistemnya di sini kayak gitu, ada uang, ada barang. Ada uang, ya ada tiket," kata Rika ketika berbincang dengan Republika di kantor KBRI.

Padahal, tambah Rika, animo WNI di Myanmar cukup tinggi untuk mendukung timnas U-19. Hingga Kamis (9/10) siang, sudah ada sekitar 100 suporter Indonesia yang terdata akan hadir ke lapangan Stadion Thuwunna, Jumat (10/10).

Menurutnya, jumlah tersebut sangat jauh lebih tinggi dibandingkan ketika saat timnas U-23 berlaga di SEA Games 2013 yang juga digelar di Myanmar. Rika mengatakan, para suporter Indonesia tersebut sudah mendapatkan tiket sehingga sudah siap membakar semangat Evan Dimas dan kawan-kawan.

Tiket itu didapatkan dengan lebih dulu melakukan pendataan melalui grup jejaring sosial Kerukunan Indonesia Myanmar. "Jadi, kita data siapa saja yang mau menonton. Kemudian, kami beli dengan uang tunai ke panitia," katanya menambahkan.

Salah satu staf panitia Piala Asia U-19 Htet Htet Zwe membenarkan hal tersebut. "Anda hanya bisa membeli tiket di stadion yang menjadi lokasi pertandingan," kata Zwe.

Berdasarkan informasi dari wanita berusia 25 tahun tersebut, harga tiket pertandingan ternyata cukup terjangkau. Tiket termahal hanya dipatok dengan harga 5.000 kyat (setara Rp 50 ribu). Sedangkan, tiket termurah dijual dengan harga 2.000 kyatt (Rp 20 ribu). rep:satria kartika yudha ed: fernan rahadi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement