Selasa 21 Oct 2014 09:59 WIB

10 Harapan Warga RI Makkah ke Presiden Jokowi dan Wapres JK

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Julkifli Marbun
 Presiden Jokowi memotong tumpeng pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam.   (Republika/Yasin Habibi)
Presiden Jokowi memotong tumpeng pada Konser Salam 3 Jari di lapangan Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Warga Aceh di Makkah yang menjadi pengurus wakaf Habib Buga (red. wakaf yang dibagikan kepada jamaah haji Aceh), Jamaluddin Affan, menitipkan pesan harapan kepada pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK):

1. Presiden dan Wapres harus betul-betul solid dan akur sampai berakhir di masa tugasnya. Karena kalau berdua tidak akur bagaimana memimpin rakyat dan bangsa yang begitu besar dan majemuk.

2. Kabinetnya benar-benar orang yang sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing di tempat masing-masing.

3. Ekonomi rakyat benar-benar ditumbuhkan dari bawah, terutama di bidang produksi pertanian dan industri agar bisa bersaing kualitasnya di dunia internasional.

"Jadi petani tidak dibebani lagi untuk mencari pasar untuk penjualan hasil pertaniannya. Biarlah itu jadi tugas pemerintah untuk mencari pasar dengan harga yang pantas," katanya kepada Republika, Selasa (21/10).

4. Di bidang politik, pemerintah harus benar-benar kuat dan solid dalam berkomunikasi dua arah dengan pihak-pihak terkait baik politik dalam maupun luar negeri.

5. Korupsi harus benar-benar diberantas secara keras dan total tanpa pandang bulu.

6. Pejabat pemerintah dari atas sampai ke bawah benar-benar punya SDM yang mumpuni.

7. Lahan pertanian khususnya persawahan tidak boleh lagi diberi ijin untuk dijadikan lahan bangunan baik kantor pelayanan umum, pendidikan, usaha maupun perumahan. Karena akan akan mengurangi lahan pertanian.

8. Pendidikan dan keilmuan benar-benar mendapat prioritas utama dan harus menghargai anak-anak bangsa berprestasi.

9. Tenaga kerja wanita jangan sampai dikirim keluar negeri lagi karena sangat sulit menjaga kehormatannya, harkat, martabat dan marwah bangsa.

10. Keamanan di atas segala-galanya  karena tanpa keamanan dan ketentraman dalam masyarakat apapun usaha kita tidak akan tenang dan tentram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement