Senin 10 Nov 2014 10:49 WIB

Kenaikan BBM Rawan Dimanfaatkan Spekulan

Rep: C80/ Red: Winda Destiana Putri
Gedung Sate Bandung
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Gedung Sate Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wacana pemerintah menaikkan harga premium Bahan Bakar Minyak (BBM) membuat pemerintah di Kabupaten Bandung khawatir.

Pasalnya mereka mengkhawatirkan akan muncul spekulan-spekulan terutama dari bahan bakar gas.

"Karena gas merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat dan pelaku usaha, sebagai dampak kenaikan harga-harga lainnya. Karena yang dikhawatirkan terjadi kelangkaan barang-barang pokok," kata Popi Hofifah, kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Bandung kepada Republika, Soreang, Senin (10/11).

Ditambahkan pula olehnya, meskipun harga naik, selama stok barang tersedia bukan menjadi masalah. 

"Yang saya khawatirkan begitu harga naik, diikuti oleh kenaikan harga, kemudian ada spekulan, inilah yang harus diantisipasi. Karena kenaikan ini kita tidak bisa dicegah," katanya menambahkan.

Menurutnya, adalah hal yang wajar apabila BBM naik maka akan diikuti oleh kenaikan harga barang maupun kebutuhan pokok lainnya. Belum lagi terjadinya kelangkaan di beberapa titik.

"Apabila BBM naik, otomatis yang lain juga ikut naik. Dan yang dikhawatirkan bukan naik saja, tapi gas juga terancam langka. Meski gejolak dimasyarakat belum ada, kegelisahan belum nampak, tetap ini harus diwaspadai," ujar Popi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement