Selasa 11 Nov 2014 15:40 WIB

Pemerintah Harus Kreatif Hadapi Masalah BBM

Rep: Elba Damhuri/ Red: Winda Destiana Putri
Mantan menko perekonomian Rizal Ramli
Foto: Yasin Habibi
Mantan menko perekonomian Rizal Ramli

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Rizal Ramli meminta pemerintah bersikap lebih kretif dalam menyikapi masalah BBM.

Menurutnya, pemerintah harus memikirkan cara-cara yang lebih solusif daripada hanya sekedar memindahkan beban ke pundak warganya.

"Banyak hal yang bisa kita lakukan asal kita bisa lebih kreatif. Jangan hanya dengan menaikkan dan berhutang. Kalau mau naikkan enggak usah pejabat itu sekolah tinggi-tinggi, semua juga bisa," kata Rizal saat menemui Ketua DPD Irman Gusman di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/11) .

Apalagi selama ini, lanjut Rizal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mendengung-dengungkan perubahan. Mantan Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini menekankan menaikkan BBM bukan solusi perubahan yang diharapkan rakyat.

"Ini sama saja dengan meneruskan SBY bukan perubahan,"  ujarnya.

Salah satu yang cara yang diusulkan Rizal adalah dengan cara subsidi silang. Subsidi silang dilakukan dengan cara menurunkan kualitas kualitas premium dari oktan 88 menjadi oktan 83 dan menaikkan harga Pertamax. Jika dipakai terus menerus kendaraan akan membuat mesin mobil rusak dan pengguna mobil mewah akan beralih menggunakan Pertamax.

"Solusi yang kami tawarkan berpihak ke rakyat agar rakyat tidak jadi lebih miskin tapi saat yang bersamaan negara harus untung. Mudah-mudahan solusi alternatif ini bisa bermanfaat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement