Kamis 05 Feb 2015 10:13 WIB

Ambar Tjahyono Bantah Dana PMN Dari Hutang Luar Negeri.

Rep: C09/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri BUMN Rini Soemarno mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/1).(Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI, DPR RI, Ambar Tjahyono membantah slentingan kucuran dana PMN berasal dari hutang negara. Ambar menegaskan, uang PMN merupakan dana yang terpisah dari APBN.

Ambar yang berasal dari partai Demokrat menegaskan bahwa kucuran dana PMN bukan berasal dari hutang luar negeri. Dana tersebut didapat salah satunya dari deviden, peralihan subsidi bbm.

Pos uang yang menjadi sumber dana PMN tersebut memiliki fungsi yang strategis, bukan seperti uang pinjaman. "Pos anggarannya dari banyak hal, tapi bukan hutang negara. dana PMN ini kan nantinya untuk membantu para BUMN yang hampir kolaps, kita tidak mungkin se gegabah itu," ujar Ambar saat dihubungi ROL, Kamis (5/2).

Ambar memastikan pada minggu ini pembahasan dana PMN akan segera selesai. DPR berjanji akan melakukan seleksi ketat, dan mempertimbangkan pada sektor mana saja dana ini akan tersalurkan. Karena dana ini sifatnya dari masyarakat, maka harus kembali kepada masyarakat.

"Kita cari BUMN yang berkomitmen membuat rencana program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," tutup Ambar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement