Kamis 12 Feb 2015 08:14 WIB

Penangkapan Ikan dengan Bom Sering Terjadi di Maluku Utara

Red: Angga Indrawan
Bom Ikan
Foto: antara
Bom Ikan

REPUBLIKA.CO.ID,TERNATE -- Penangkapan ikan dengan menggunakan bom masih sering terjadi di perairan Maluku Utara (Malut). Imbasnya, sejumlah titik di perairan mengalami kerusakan ekosistem seperti rusaknya terumbu karang. Kondisi tersebut dapat ditemui di Kepulauan Makian dan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara (Malut) berkerja sama dengan instansi terkait terus berupaya memberantas kebiasaan buruk yang masih dilakukan nelayan di daerah tersebut.

"Penangkapan ikan menggunakan bom sangat merusak kelestarian lingkungan laut, oleh karena itu penangkapan ikan dengan cara seperti itu harus dihentikan," kata Kepala DKP Malut Buyung Rajilun di Ternate, Kamis (12/2).

Menurutnya, penangkapan ikan menggunakan bom di Malut sudah berlangsung sejak dulu dan itu ditandai dengan semakin luasnya kawasan terumbu karang yang rusak akibat bom ikan, seperti yang terlihat di kawasan

Upaya memberantas penangkapan ikan menggunakan bom, lanjutnya, di antaranya dilakukan dengan cara mengintensifkan pengawasan di wilayah perairan yang selama ini sering menjadi sasaran penangkapan ikan.

Selain itu, meningkatkan penyuluhan kepada nelayan mengenai bahaya menangkap ikan menggunakan bom, baik bagi keselamatan nelayan yang menggunakannya maupun bagi kelestarian lingkungan laut, terutama terumbu karang yang menjadi tempat berkembang biaknya ikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement