Jumat 06 Mar 2015 17:27 WIB

IHSG Kembali Catat Rekor 5.514 Poin

Red: Satya Festiani
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.
Foto: Prayogi/republika
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (6/3) ditutup melanjutkan penguatan dan kembali mencatatkan rekor baru ke level 5.514,78 poin. IHSG BEI ditutup menguat 63,84 poin (1,17 persen) menjadi 5.514,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) naik 14,21 poin (1,51 persen) ke level 960,78.

"IHSG BEI kembali bergerak menguat, salah satunya ditunjang oleh dana investor asing yang kembali melakukan akumulasi beli saham di dalam negeri," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (6/3).

Ia menambahkan bahwa penguatan IHSG BEI juga seiring dengan nilai tukar rupiah yang kembali mengalami peningkatan terhadap dolar AS pada akhir pekan ini. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore bergerak menguat sebesar 48 poin menjadi Rp 12.927 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 12.975 per dolar AS. Sementara itu investor tercatat membukukan beli bersih sebesar Rp 165,759 miliar di BEI.

Reza Priyambada menambahkan bahwa data dari Bank Indonesia mengenai posisi cadangan devisa per akhir Februari 2015 yang meningkat menambah sentimen positif bagi investor saham untuk melanjutkan akumulasi beli saham.

Tercatat, posisi cadangan devisa Indonesia per Februari 2015 sebesar 115,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 1.501,5 triliun (kurs Rp 13.000 per dolar AS), meningkat 1,3 miliar dolar AS atau Rp 169 triliun dari posisi akhir Januari 2015 sebesar 114,2 miliar atau Rp 1.484,6 triliun.

Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Ito Warsito menilai bahwa mengalirnya dana investasi asing ke pasar saham domestik merupakan cerminan kepercayaan investor terhadap Indonesia. "Investor asing masih terus memasukan dananya di 'secondary market' sejak awal Januari 2015," ujar Ito Warsito.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 221.540 kali dengan volume mencapai 4,42 miliar lembar saham senilai Rp 5,64 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 161 saham, yang melemah 132 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 113 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 29,04 poin (0,12 persen) ke 24.164,00, indeks Bursa Nikkei naik 219,16 poin (1,17 persen) ke 18.971,00, dan Straits Times menguat 22,24 poin (0,66 persen) ke posisi 3.417,51.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement