Senin 09 Mar 2015 17:40 WIB

Beruang Masuk Kampung, Tewas Ditombak Warga

Red: Taufik Rachman
Beruang
Beruang

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Seekor beruang liar tewas ditombak warga setelah masuk ke perkampungan dan membuat heboh seisi Dusun Huta Baru, Desa Menaming, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin.

"Beruang mati setelah dibunuh dengan menggunakan tombak oleh warga," kata Kapolres Rokan Hulu AKBP Pitoyo Agung ketika dikonfirmasi wartawan di Pekanbaru.

Menurut dia, satwa tersebut adalah jenis beruang madu berwarna hitam dan memiliki kuning di sekitar dada. Beruang tersebut berkelamin betina dan diperkirakan memiliki berat 80 kilogram.

Berdasarkan informasi yang didapatkan polisi dari tempat kejadian, warga di Kecamatan Rambah itu setempat dihebohkan karena sekitar pukul 09.30 WIB beruang madu liar masuk ke kampung tersebut. Warga langsung melakukan pengepungan karena dinilai sudah membahayakan orang lain.

Dengan menggunakan tombak dan senjata tajam lainnya, lanjut Pitoyo, warga melumpuhkan beruang malang itu hingga tewas. "Kondisi beruang sangat mengenaskan karena tubuh hancur penuh luka tusukan tombak," ujarnya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Kemal Amas mengatakan beruang madu adalah satwa yang dilindungi sehingga tidak bisa seenaknya saja dihabisi nyawanya. Namun, pihaknya memahami kondisi di lapangan ketika warga terpaksa membunuh beruang itu untuk membela diri.

"Beruang yang berada di luar habitatnya cenderung lebih agresif. Tapi kasus ini harus dilihat dulu, kalau ini membahayakan mungkin bisa nanti cukup diberita acara saja dan pada prinsipnya kami tetap akan menyelidiki kasus ini apa benar disengaja dibunuh karena dinilai beruang itu sudah berbahaya," ujar Kemal.

Menurut dia, ada sejumlah penyebab yang membuat satwa liar terpaksa keluar dari habitatnya di hutan. Penyebab pertama adalah akibat perburuan satwa, dan yang kedua adalah terjadi kerusakan yang parah di habitatnya.

"Karena perburuan beruang relatif agak jarang di Riau, kemungkinan besar hewan ini keluar karena merasa terancam karena habitatnya dirusak. Apalagi sekarang ini sedang musim kebakaran (lahan)," ujarnya.

Kemal mengatakan sangat jarang satwa liar seperti beruang sampai masuk ke permukiman warga. "Beruang itu tidak suka melihat manusia, biasanya ada ancaman yang membuat mereka keluar dari habitatnya," kata Kemal.

Ia mengatakan, dalam dua bulan terakhir BBKSDA cukup banyak menerima laporan beruang madu liar masuk ke perkampungan warga. Pada awal Februari lalu, seekor beruang madu liar juga masuk hingga ke permukiman warga di Kota Pekanbaru. Namun, beruang itu akhirnya berhasil dibius dan sekarang BBKSDA melepasliarkannya ke kawasan hutan Bukit Bungkuk, Kabupaten Kampar.

"Secara prosedural, ketika ada hewan liar yang keluar dari habitat aslinya ke perkampungan maka warga harus melaporkannya. Setelah itu, kami akan melakukan upaya penangkapan dengan dibius untuk dilepasliarkan lagi ke hutan yang dinilai aman untuk tempat tinggal mereka," ujarnya.

Selain itu, ia mengatakan BBKSDA juga telah menangkap hidup-hidup dua beruang liar yang masuk ke perkampungan warga di Kabupaten Indragiri Hilir. Beruang tersebut nantinya akan segera dilepasliarkan kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement