Selasa 17 Mar 2015 17:53 WIB

IHSG Selasa Ditutup Menguat Tipis

Red: Satya Festiani
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.
Foto: Prayogi/republika
Karyawan melimtas di depan layar Indek Harga Saham Gabungan (IHSG), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/3) ditutup masih bertahan di area positif atau menguat tipis sebesar 3,88 poin di tengah penantian hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). IHSG BEI ditutup naik sebesar 3,88 poin atau 0,07 persen menjadi 5.439,15. Sementara kelompok 45 saham unggulan (indeks LQ45) mengalami pelemahan 0,53 poin (0,06 persen) ke tingkat 944,98.

"Sentimen dari Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI rate) menjadi salah satu faktor penopang bagi IHSG BEI di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga AS (Fed fund rate)," ujar Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Selasa.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Selasa memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,5 persen, dengan suku bunga Deposit Facility 5,5 persen dan Lending Facility pada tingkat delapan persen.

Menurut dia, sentimen BI rate itu membuat saham-saham properti mengalami penguatan. Dalam data BEI, indeks saham properti mengalami kenaikan sebesar 1,26 persen.

"Diperkirakan, sentimen BI rate masih akan berlanjut menopang IHSG BEI pada besok (Rabu, 18/3)," katanya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah masih dapat mengimbangi sentimen dari kenaikan Fed fund rate. Pemerintah akan mengeluarkan kebijakan di antaranya, insentif pajak bagi pengusaha yang berorientasi ekspor dan melakukan reinvestasi, meningkatkan penggunaan biofuel, penerapan bea masuk anti dumping dan pengamanan sementara, serta memberikan bebas visa kunjungan singkat untuk wisatawan kepada 30 negara.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 226.326 kali dengan volume mencapai 5,07 miliar lembar saham senilai Rp 5,15 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 172 saham, yang melemah 130 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 103 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 48,06 poin (0,20 persen) ke 23.901,49, indeks Bursa Nikkei naik 190,94 poin (0,99 persen) ke 19.437,00, dan Straits Times melemah 3,90 poin (0,12 persen) ke posisi 3.372,14.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement