Jumat 10 Apr 2015 15:31 WIB

Radikal, PBNU Minta Situs-Situs Ini Diblokir

Red: Esthi Maharani
Protes netizen atas pemblokiran situs media Islam.
Foto: facebook
Protes netizen atas pemblokiran situs media Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama Asad Said Ali meminta laman web berbau paham berbahaya yang belum terdeteksi oleh tim panel yang dibentuk Kemenkoninfo agar segera diblokir.

Laman web tersebut antara lain adalah Milaibrahim, Ansyarudaullah, Ansaruttauhid, Jihadologi, Azzam blog, Sautusallam dan Al-busro karena dinilai bermuatan negatif.

"Ini muatannya sudah radikal bahkan ada yang sampai mengajarkan cara membuat bom. Kecurigaan kuat kami ini yang punya ISIS malah tidak 'diapa-apain'," ujarnya ketika berdiskusi di Universitas Bhayangkara, Jakarta, Jumat (10/4).

Asad berpendapat berbagai laman web yang mendukung ISIS mempunyai alamat dan pengelola yang jelas, maka BNPT dan Kominfo harus juga harus menindak tegas.

Ia pun mendukung dan menghargai BNPT dan Kemenkominfo yang telah memblokir 19 laman web yang dicurigai menyebarkan paham radikalisme dalam kontennya.

"Saya menghargai pemblokir 19 situs. Bagus, ada ketegasan dan untuk soal 12 pengurus laman yang protes tidak apa-apa karena bisa direvisi seperti Dakwatuna.com itu kan dari PKS," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement