Kamis 16 Apr 2015 19:07 WIB

Putin Tegaskan Ekonomi Rusia Bangkit Dua Tahun Lagi

Red: Indira Rezkisari
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: AP
Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (16/4) mengatakan bahwa perekonomian negaranya akan kembali tumbuh dalam waktu kurang dari dua tahun, meski masih berada di bawah sanksi ekonomi dari negara Barat akibat sengketa di Ukraina.

Dalam tanya-jawab melalui sambungan telepon dengan warga, yang disiarkan televisi nasional, Putin mengakui bahwa perekonomian Rusia kini berada di tengah masa sulit karena harga minyak dunia anjlok dan sanksi dari Eropa serta Amerika Serikat.

Namun, saat ditanya mengenai perkiraannya tentang perekonomian Rusia pulih dalam dua tahun, dia mengatakan, "Dengan yang kami saksikan sekarang, yaitu penguatan mata uang rubel dan pertumbuhan pasar. Saya yakin itu akan terjadi lebih cepat, mungkin dalam kurun waktu sekitar dua tahun."

Putin menegaskan bahwa masalah perekonomian Rusia berasal dari sanksi Barat, termasuk pelemahan rubel, inflasi tinggi, dan penurunan pendapatan negara. Bank sentral Rusia memperkirakan bahwa perekonomian akan berkontraksi sekitar 3,5 sampai empat persen pada tahun ini dan kemudian menguat menjadi satu sampai 1,6 persen pada tahun berikutnya.

Putin mengatakan bahwa sanksi-sanksi dari negara Barat sepenuhnya bertujuan politis karena mereka ingin "membatasi" pengaruh Rusia. "Saya berpendapat bahwa sanksi-sanksi itu tidak terkait langsung dengan kejadian di Ukraina," kata dia dengan menerangkan bahwa sanksi itu masih tetap diberlakukan meski Rusia beranggapan Kiev gagal memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bagian timur.

Putin juga mengungkapkan bahwa dia telah mendiskusikan sanksi-sanksi ekonomi tersebut dengan para pemimpin kelompok bisnis Rusia. "Saya mengatakan kepada mereka bahwa kita tidak bisa berharap pencabutan sanksi karena kebijakan tersebut sepenuhnya bertujuan politis," kata dia.

Putin (62) selalu menggelar tanya-jawab melalui sambungan telepon dengan warga sejak terpilih menjadi presiden pada tahun 2000 lalu. Dia menjawab berbagai pertanyaan dari persoalan rumah tangga sampai politik internasional. Pada 2013, tanya-jawab itu berlangsung selama empat jam 47 menit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement