Senin 20 Apr 2015 22:55 WIB

Jembatan Putus, Dua Kampung di Aceh Tengah Terisolir

Red: Yudha Manggala P Putra
Jembatan putus (ilustrasi)
Foto: harianjogja.com
Jembatan putus (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dua Kampung di Kecamatan Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah, terisiolir akibat jembatan penghubung ke dua daerah itu putus akibat banjir bandang yang terjadi di daerah berhawa dingin itu.

Camat Silih Nara, Kabupaten Aceh Tengah M Saleh, Senin (20/4) mengatakan kedua kampung yang terisolir itu masing-masing Paya Beke dan Kampung Rutih.

"Jembatan yang menghubungkan kampung Rutih dan Angkup tersebut dibawa air bah, saat hujan deras yang terjadi tadi malam," katanya.

Ia mengatakan bencana alam yang terjadi di daerah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Menurut Saleh sebenarnya ada 2 akses jembatan menuju ke dua kampung tersebut selain Rutih dan Angkup, juga Paya Beke dan Remesen, namun jembatan yang menghubungkan Paya Beke dan Remesen sudah terlebih dahulu di bawa air bah pada Jumat (17/04).

"Sekarang tidak ada akses sama sekali, kecuali menyeberang sungai di titik yang tidak terlalu deras, namun itu pun sangat berbahaya, pelajar dan siswa di dua kampung itu hari ini juga tidak ada yang ke sekolah," katanya.

Ia mengatakan, selain jembatan, setidaknya ada 12 rumah warga yang kena dampak longsoran tanah di mana sembilan diantaranya tergolong rusak berat, juga ada satu unit sepeda motor dan hand traktor. "Untuk penanganan awal, sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait agar dibuat jembatan sementara yang dapat dilewati sepeda motor," katanya.

Sementara itu, Kabag Humas Setdakan Aceh Tengah, Mustafa Kamal mengatakan kedua kampung yang terisolir tersebut saat ini sudah bisa diakses kembali seiring telah dibangunnya jembatan darurat yang dikerjakan oleh warga bersama BPBD setempat.

"Alhamdulillah akses kedua kampung tersebut sudah bisa dilalui kembali dengan menggunakan jembatan darurat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement