Rabu 22 Apr 2015 10:40 WIB

Peringatan Hari Bumi, dari Kritik Hingga Berbagi Bibit Tanaman

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
 Sejumlah aktivis lingkungan hidup menggelar aksi peringatan Hari Bumi Internasional (ilustrasi).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sejumlah aktivis lingkungan hidup menggelar aksi peringatan Hari Bumi Internasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Peringatan Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April diperingati dengan berbagai kegiatan.

Termasuk di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang menggelar kuliah umum bertema Refleksi Kritis Hari Bumi: Jogja Sold Out untuk mengritisi maraknya pembangunan mal dan hotel.

"Pembangunan mal dan hotel ini bisa menjadi arena kontestasi berbagai aktor sosial. Ekspansi kapital yang agresif menjadi pintu masuk masuknya berbagai elemen masyarakat," tutur aktivis Sorec Dana Hasibuan, Rabu (22/4).

Menurutnya, kondisi tersebut menimbulkan ketimpangan antara kepentingan bisnis dan rakyat.Berbagai akses pembangunan tidak dapat diperoleh langsung oleh masyarakat. Bahkan dirugikan oleh berbagai dampak lingkungan yang muncul, seperti kekeringan air dan pencemaran limbah.

Sementara, siswa Sekolah Gajah Wong, Kampung Komunitas Ledhok Timoho, melakukan aksi di jalanan. Mereka membagikan bibit tanaman di perempatan APMD Timoho, pagi sekitar pukul 08.00.

"Anak-anak membagikan bibit yang mereka buat sendiri kepada masyarakat pengguna jalan. Ini dalam rangka memperingati hari bumi," tutur pendiri Sekolah Gajah Wong Faiz Fachrudin.

Aksi ini ditujukan, agar masyarakat mau memelihara bumi dengan cara menanam tumbuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement