Kamis 23 Apr 2015 20:15 WIB

Hari Santri Momentum Persatuan Umat Islam

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
Para santri tengah membaca Alquran
Foto: Antara
Para santri tengah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penetapan hari santri nasional perlu menjadi momentum persatuan umat Islam bukan sebaliknya. Kegaduhan dan perdebatan yang muncul di ruang publik perlu diminimalisir karena dapat melemahkan akidah dan memecah ukhuwah.

"Kalau Hari Santri Nasional (HSN) ini pada akhirnya ditetapkan, maka hal itu harus menjadi hari yang mempersatukan umat Islam, bukan memperlemah ukhuwah umat Islam," ujar Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat menjadi narasumber pada Focus Group Discussion (FGD) Pendidik dan Kependidikan Keagaman dengan tema 'Hari Santri dalam Perspektif Lembaga Keagamaan' di Bogor seperti dilansir dari situs resmi Kementerian Agama, Kamis (23/4).

Abdul mengingatkan agar wacana tersebut jangan sampai menimbulkan kegaduhan dan perdebatan yang tidak perlu. Ia mencontohkan, wacana hari santri justru menjadi perdebatan para pimpinan ormas Islam. Menurutnya, hal itu justru akan memperlemah posisi umat Islam karena ukhuwah terpecah.

Abdul lantas menggarisbawahi hari santri harus memiliki tujuan yang besar dalam rangka membawa umat Islam menuju arus besar kehidupan keumatan dan kebangsaan.

Abdul mengajak untuk melihat kembali peran signifikan Islam dalam mewarnai kehidupan kebangsaan. "Pahlawan Indonesia kalau dijejer, sebagian besarnya memang para ulama. Artinya, adanya Indonesia sekarang ini adalah karena perjuangan dan sumbangan yang luar biasa dari umat Islam Indonesia,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement