Ahad 10 May 2015 05:30 WIB

Pameran Buku Internasional Abu Dhabi Bahas Seni Islam

Rep: c71/ Red: Bilal Ramadhan
 Pengunjung yang didominasi pelajar memadati salah satu stan pameran buku Islami dalam pagelaran Islamic Book Fair (IBF) di Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supri
Pengunjung yang didominasi pelajar memadati salah satu stan pameran buku Islami dalam pagelaran Islamic Book Fair (IBF) di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Peningkatan minat pada seni Islam di negara-negara non muslim menjadi fokus diskusi dalam Pameran Buku Internasional Abu Dhabi. Ahli Sejarah Seni Islam dan Budaya Visual Valerie Gonzalez memimpin diskusi yang akan membahas Estetika Islam di Barat.

"Minat seni Islam di dunia non muslim terus meningkat sejak periode kolonial dan tidak pernah berhenti," ujar Gonzalez kepada The National, Sabtu (9/5).

Ia menyatakan dinamika pengajaran dan penelitian pada topik itu terus berkembang. Direktur Museum Islam Australia Moustafa Fahour yang juga menjadi peserta diskusi menilai seni Islam tidak hanya bisa menunjukkan keindahan tapi juga bisa menjadi sarana edukasi dan informatif.

Fahour mengaku mendirikan museum dengan tujuan menyatukan masyarakat. "Saya ingin mencari cara untuk mengedukasi dan memberi tahu masyarakat tentang budaya dan sejarah. Dengan pengetahuan anda bisa menghilangkan ketakutan," ujarnya.

Fahour menyampaikan, museum yang ia dirikan kerap dikunjungi masyarakat non muslim. Menurutnya, pengunjung museum ingin mengetahui lebih dalam tentang Islam dan memberikan informasi faktual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement