Jumat 15 May 2015 00:08 WIB

Ini 10 Besar Upah Minimum di Negara Maju

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Julkifli Marbun
Petugas menunjukan mata uang Dolar AS di pooling cash Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (22/8).(Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menunjukan mata uang Dolar AS di pooling cash Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (22/8).(Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah upah minimum suatu negara selalu menjadi hal yang menarik untuk dibicarakan. Pasalnya, tidak sedikit jumlah upah minimum suatu negara menjadi tolak ukur ekonomi negara tersebut.

 

Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) merilis peringkat dari 27 negara yang Undang-undangnya menetapkan upah minimum mulai paling rendah hingga paling tinggi upah minimumnya.

 

Australia, menjadi negara dengan upah minimum tertinggi dengan jumlah upah 9,54 dollar amerika per jam dari semula dihargai 15,96 dolar amerika kemudian dipotong pajak dan lainnya.

 

“Mereka memiliki upah minimum yang tinggi, dan menariknya merka memiliki beban pajak yang rendah,” kata Penulis laporan OECD, Herwig Immervol seperti dikutip CNN, Kamis (14/5).

 

Ia mengungkapkan negara lain juga menetapkan upah minimum tidak jauh dari Australia, namun juga menetapkan beban pajak yang tinggi pula.

 

Bahkan, Amerika Serikat saja hanya mampu menduduki peringkat ke-11 dalam daftar dengan upah minimum sebesar 7,25 dolar amerika per jam, atau take home pay pekerjanya yakni 6,26 dolar amerika per jam.

 

Berikut  10 besar upah minimum tertinggi di negara maju, antara lain:

 

1.       Australia 9,54 dolar per jam

2.       Luxemburg 9,24 dolar per jam

3.       Belgia 8,57 dolar per jam

4.       Irlandia 8,46 per jam

5.       Perancis 8,24 dolar per jam

6.       Belanda 8,2 dolar per jam

7.       Selandia Baru 7,55 dolar per jam

8.       Jerman 7,19 dolar per jam

9.       Kanada 7,18 dolar per jam

10.      Inggris 7,06 dolar per jam

Sementara negara-negara dengan upah minimum terendah (take home pay) yakni Latvia, Chili dan Meksiko yakni sekitar  1 dolar per jam.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَنْ نُّؤْمِنَ بِهٰذَا الْقُرْاٰنِ وَلَا بِالَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِۗ وَلَوْ تَرٰىٓ اِذِ الظّٰلِمُوْنَ مَوْقُوْفُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْۖ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ اِلٰى بَعْضِ ِۨالْقَوْلَۚ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا لَوْلَآ اَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِيْنَ
Dan orang-orang kafir berkata, “Kami tidak akan beriman kepada Al-Qur'an ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya.” Dan (alangkah mengerikan) kalau kamu melihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebagian mereka mengembalikan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Kalau tidaklah karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang mukmin.”

(QS. Saba' ayat 31)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement