Ahad 24 May 2015 23:57 WIB

Menpar Perkirakan Kunjungan Wisatawan Capai Puncak di Bulan Juli

Red: Hazliansyah
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam membuka acara Forum Grup Diskusi (FGD) Halal Tourism & Lifestyle 2015 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Selasa (12/5)
Foto: DOK: Puskompublik Kementerian Pariwisata
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam membuka acara Forum Grup Diskusi (FGD) Halal Tourism & Lifestyle 2015 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, Selasa (12/5)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memperkirakan pada Juli 2015 dimana libur sekolah dan lebaran tiba pada waktu yang bersamaan, akan membuat kunjungan dan mobilitas wisatawan di wilayah Indonesia akan mencapai puncaknya.

"Pariwisata itu termasuk industri yang dipengaruhi musim atau seasonal, secara umum puncaknya terjadi saat liburan sekolah anak-anak dan liburan natal-tahun baru," kata Arief Yahya di Jakarta, Minggu malam.

Tahun ini liburan sekolah dan lebaran tiba pada saat hampir bersamaan pada Juli 2015. Ia menyadari ada sejumlah industri pariwisata yang justru mengeluhkan "peak season" tersebut tiba pada bulan yang bersamaan sehingga berpotensi mengurangi jumlah perjalanan wisatawan.

Namun, Menteri justru yakin hal itu akan semakin mendongkrak kinerja pariwisata di Indonesia.

"Jadi, saya justru optimis saat liburan sekolah nanti, kunjungan wisatawan akan mencapai puncak," katanya.

Arief yakin saat Juli nanti pergerakan wisnus akan mencapai jumlah tertinggi sehingga diharapkan memberikan kontribusi besar untuk mencapai target pergerakan wisnus sebesar 255 juta perjalanan sekaligus 12 juta wisatawan mancanegara (wisman).

Menurut dia, secara makro kondisi pariwisata Indonesia pada 2015 cukup cerah, untuk itu pihaknya menetapkan target lebih tinggi tahun ini yakni jumlah kunjungan wisman sebesar 12 juta atau tumbuh sekitar 8-9 persen.

Pihaknya juga menargetkan mampu memobilisasi wisnus hingga 254 juta perjalanan dan pengeluaran wisnus Rp 201,5 triliun.

"Kami juga berharap jumlah tenaga kerja langsung, tidak langsung, dan ikutan pada sektor pariwisata bisa sebanyak 11,3 juta orang," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement