Senin 25 May 2015 09:12 WIB

Musim Kemarau, Hutan Jadi Rawan Terbakar

Red: Karta Raharja Ucu
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).
Foto: Antara
Kebakaran hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Perum Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Jawa Tengah, mengajak masyarakat di sekitar hutan lindung, ikut mengantisipasi kebakaran hutan pada musim kemarau ini.

"Kami telah mengirim surat ke 37 desa di Temanggung yang wilayahnya dekat dengan hutan lindung agar ikut mengantisipasi kebakaran hutan," kata Asisten Perhutani BKPH Temanggung, Cahyono, di Temanggung, Senin (25/5).

Ia menuturkan salah satu antisipasi kebakaran hutan, yakni jangan membuat perapian di wilayah hutan. "Melalui surat tersebut kami juga mengajak masyarakat untuk ikut membantu melakukan pemadaman jika sewaktu-waktu timbul kebakaran hutan di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing," katanya.

Cahyono mengatakan upaya lain untuk mencegah kebakaran, yakni membuat aturan guna menertibkan jalur pendakian secara administrasi. Ia mengatakan, Perum Perhutani melarang para pendaki membuat perapian di hutan dan membuang puntung rokok sembarangan saat mendaki. Tujuannya hutan yang kering saat kemarau tidak terbakar.

Kepada para pendaki diminta tidak membuang sampah sembarangan di hutan. Jika ada sampah, sebaiknya dipungut dan dibawa turun. "Melalui imbauan tersebut mudah-mudahan pada musim kemarau ini tidak ada kebakaran hutan sehingga hutan tetap lestari. Pada musim kemarau memang rawan kebakaran maka semua pihak harus ikut mengantisipasinya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement