Jumat 05 Jun 2015 17:25 WIB

Lebanon Kerahkan Militer Hadapi ISIS di Perbatasan

Red: Ani Nursalikah
Hizbullah, sayap militer Lebanon yang berhasil mengusir Israel dari pada 2006 silam.
Foto: Reuters
Hizbullah, sayap militer Lebanon yang berhasil mengusir Israel dari pada 2006 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Lebanon memutuskan mengerahkan militer di kota kecil Arsal di bagian timur laut negeri itu di perbatasan dengan Suriah. Tindakan itu dilakukan untuk menghadapi serangan kelompok radikal.

Sebelumnya bentrokan sengit terjadi di sana pada Rabu antara anggota Hizbullah dan militan. Menteri Penerangan Lebanon Ramzi Jreij mengatakan kabinet telah menugaskan militer untuk melakukan penilaian terbaik mengenai situasi di Arsal dan pinggirannya.

"Setiap keputusan campur tangan militer untuk mengusir militan dari wilayah Lebanon agar diserahkan kepada pimpinan militer," kata Jreij, Kamis (4/6).

 

Anggota parlemen, termasuk mereka dari gerakan Syiah Hizbullah menuntut dukungan militer untuk mengusir anggota ISIS dan Front An-Nusra, yang memiliki hubungan dengan Alqaidah.

Pada Rabu, media resmi Hizbullah melaporkan bentrokan sengit dengan anggota Front An-Nusra di dekat Arsal, kota kecil Sunni Lebanon di perbatasan dengan Suriah. Hizbullah memerangi petempur Front An-Nusra.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah berjanji akan membebaskan pinggiran Arsal dari gerilyawan jika negara Lebanon gagal melakukan itu.

Namun, para pejabat Lebanon memperingatkan Hizbullah pada awal Maret agar tidak menyerang Arsal, dan mengatakan perlindungan kota tersebut adalah tanggung jawab militer dan negara Lebanon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement