'Pertahankan Amalan-Amalan Ramadhan'

Red: Agung Sasongko

Kamis 23 Jul 2015 06:36 WIB

Ilustrasi mengaji membaca alquran beribadah TPA Foto: Republika/ Tahta Aidilla Ilustrasi mengaji membaca alquran beribadah TPA

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Rektor Universitas Islam Makassar (UIM) Dr Majdah M Zain mengimbau kepada seluruh civitas akademika UIM untuk mempertahankan amalan-amalan Ramadhan dalam kehidupan.

"Seluruh civitas akademika hendaknya mempertahankan amalan-amalan Ramadhan, karena sesungguhnya Ramadhan adalah bulan latihan untuk tetap istiqomah beribadah selanjutnya," kata Majdah di Makassar, Kamis (23/7).

Menurut dia, dengan semua tetap istiqomah mempertahankan ibadah, maka kehidupan akan menjadi baik dan ibadah sosialpun meningkat. Rektor UIM menuturkan pada Halal bi Halal bahwa memaknai Ramadhan haruslah secara menyeluruh, bukan hanya menjalankan saat Ramadhan saja.

Kemudian dalam sambutan Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Al-Gazali Makassar yang diwakili oleh Wakil Ketua Yayasan Prof A Rahman Idrus mengungkapkan dihadapan civitas akademika UIM mengatakan, amalan bulan suci Ramadhan hendaknya mampu dipertahankan dihari-hari yang akan datang.

"Hal ini baik dari aspek ibadah dan peningkatan etos kerja," katanya.

Rais Syuriyah NU Sulsel Anregurutta Dr KH Muh Sanusi Baco membawakan tausiah Halal bi Halal dihadapan Civitas Akademika Universitas Islam Makassar, dalam tausiahnya Gurutta banyak menjelaskan tentang bagaimana hidup sederhana dan keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Dalam tradisi Indonesia kita mengenal perayaan Halal bi Halal sebagai rasa syukur dan saling menghalalkan kesalahan satu sama lain, Halal bi halal mengandung makna keseimbangan artinya dengan Halal bi Halal ini, berarti UIM memberi maaf dan mau menerima maaf atas apa yang telah terjadi.

"Kemudian secara luas makna Halal bi Halal ini berarti adanya keseimbangan antara kewajiban dan hak, saling menghargai satu sama lain, murid menghormati gurunya, dan guru menyayangi muridnya, begitulah seterusnya," ujarnya.