Kamis 23 Jul 2015 17:36 WIB

IHSG Kamis Ditutup Melemah Tipis 3,84 Poin

Red: Satya Festiani
Seorang karyawan mengamati pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada layar elektronik di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/7).
Foto: Republika/Prayogi
Seorang karyawan mengamati pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada layar elektronik di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (23/7) ditutup melemah tipis sebesar 3,84 poin, di tengah antisipasi pelaku pasar saham terhadap laporan keuangan periode semester pertama 2015.

IHSG BEI ditutup melemah sebesar 3,84 poin atau 0,08 persen menjadi 4.902,84. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,80 poin (0,33 persen) menjadi 839,78.

"Sentimen utama sepertinya datang dari laporan keuangan emiten terutama perbankan. Pelaku pasar cenderung menahan transaksinya karena memang ekstra hati-hati di tengah penantian kinerja, apalagi tren jangka menengah IHSG masih berada dalam penurunan," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Kamis.

Di tengah penantian itu, menurut dia, pelaku pasar akan cenderung menahan transaksinya untuk masuk ke pasar saham sampai adanya kepastian data atau berita mengenai kinerja emiten. Namun, masih adanya aksi beli membuat IHSG tidak tertekan terlalu dalam dan masih bertahan pada level psikologis 4.900 poin.

Ia menambahkan pelaku pasar asing yang melakukan aksi lepas saham juga menjadi salah satu faktor IHSG BEI tertekan. Dalam data perdagangan efek BEI, pelaku pasar saham membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp 137,936 miliar pada Kamis (23/7) ini.

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya optimistis IHSG BEI masih berpotensi untuk kembali bergerak naik dimana akan terdapat rilis data ekonomi baru yang disinyalir masih akan menunjukkan kondisi perekonomian dalam negeri di kategori stabil.

"Tentunya akan dapat menambah keyakinan investor dalam berinvestasi di Indonesia," katanya.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 172,253 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,18 miliar lembar saham senilai Rp3,15 triliun. Sebanyak 141 saham bergerak naik, 117 saham turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 108 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 116,23 poin (0,46 persen) ke tingkat 25.398,85, indeks Nikkei naik 90,28 poin (0,44 persen) ke tingkat 20.683,95, dan indeks Straits Times menguat 2,95 poin (0,09 persen) ke posisi 3.362,12.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement