Rabu 05 Aug 2015 06:37 WIB

Jember Fashion Carnaval Sajikan Art Wear Fashion

Red: Winda Destiana Putri
 Peserta Jember Fashion Carnaval menari ketika pawai Karnaval Wayang Internasional di TMII, Jakarta
Foto: Antara
Peserta Jember Fashion Carnaval menari ketika pawai Karnaval Wayang Internasional di TMII, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dari fesyen biasa, Penggagas Jember Fashion Carnaval, Dynand Fariz, menjelaskan bawah JFC menyajikan art wear.

"Kalau kita bicara fesyen, sebenarnya sejak bayi lahir setiap orang tua sudah mengenal, bayi lahir sudah dipilihkan warna, sepatu, topi yang pas seperti apa," kata dia, di Jakarta, Selasa (4/8).

Menurut dia, fesyen identik dengan pakaian yang dipakai atau disebut ready to wear. "Tapi kalau bicara fesyen untuk festival, apalagi karnaval, harus dibuat dengan kategori art wear," sambung dia.

Dynand mengatakan art wear yang dirancang tidak boleh sembarangan, karena art wear yang ditampilkan di Jember Fashion Festival harus berbeda dari desainer-desainer lain yang ada di Indonesia.

Tidak hanya soal desain baju, Dynand mengungkapkan, hasil karya dalam Jember Fashion Carnaval "dijual" dalam bentuk yang berbeda.

"Kalau desainer brand di Indoensia, pasti rancangannya, pertimbangannya adalah dengan dijual atau sale, kalau saya tidak jualan baju per baju dalam arti ready to wear, tetapi saya menjual art wear. Tapi tidak dijual perbaju, saya menjual event, event yang kami jual adalah atas nama brand, yaitu brand sebuah kota bernama Jember, brand sebuah provinsi bernama Jawa Timur dan brand sebuah negara bernama Indonesia," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement