Jumat 04 Sep 2015 00:01 WIB

Sempat Stroke, Satinah Sudah Bisa Bicara

Red: Julkifli Marbun
Satinah
Satinah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir menjenguk tenaga kerja Indonesia, yang bebas dari hukuman mati di Arab Saudi, Satinah di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Tentu kita bersyukur dengan kepulangan Satinah setelah sekian lama upaya yang dilakukan (untuk membebaskan), baik secara hukum maupun lainya. Dan itu dukungan dari masyarakat sangat tinggi, baik di Indonesia maupun Arab Saudi," kata Wamenlu di Jakarta, Kamis (3/9).

Satinah kembali ke Indonesia pada Rabu (2/9) dengan maskapai Saudi Airlines, setelah dideportasi dari Arab Saudi.

TKI asal Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah itu tiba di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng sekitar pukul 11.00 WIB.

Satinah dirawat di RS Polri karena mengalami stroke yang cukup parah hingga TKI berusia 61 tahun itu sempat tidak bisa berbicara.

"Alhamdulilah kita melihat Satinah telah kembali. Dia memang sempat sakit beberapa bulan sebelum kemudian diputuskan dibebaskan. Dia kena stroke sempat cukup parah sampai tak bisa bicara, sekarang sudah bisa bicara. Kita doakan cepat sembuh," ujar Wamenlu.

Menurut Fachir, selama mengalami stroke dan berada di Arab Saudi, Satinah mendapatkan fasilitas perawatan dari pihak Otoritas Arab Saudi. Selanjutnya, Satinah juga terus mendapatkan perawatan ketika tiba di Indonesia.

"Terapi akan terus dilakukan. Kita lihat nanti berapa hari di sini, lalu kembali ke kampung halaman. Kita harapkan kembali ke kampung dan beretemu handai taulan akan membantu proses penyembuhan Satinah, disamping terapi dari rumah sakit," kata dia.

Namun, pihak keluarga yang sejak kemarin menemani Satinah di Jakarta, belum memastikan kapan Satinah bisa keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah. Selama dirawat di RS Polri, Jakarta, Satinah ditemani oleh anak perempuannya Nur Afriana (21).

Nur yang ditemani kakak Satinah, Faeri, berangkat dari Semarang ke Jakarta pada Rabu pagi (2/9) setelah mendapat telepon dari pihak Kementerian Luar Negeri.

Nur turut serta menyambut Satinah di Bandara Soekarno Hatta dan menemani ibunya selama menjalani perawatan di rumah sakit akibat penyakit yang diderita Satinah saat masih berada di Arab Saudi. Satinah mengalami stroke sejak April 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement