REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut peneliti Indonesia Bermutu Dr Zulfikri Anas, belajar matematika bukanlah belajar hitung-menghitung. “Hitung-menghitung hanyalah keterampilan teknis dan merupakan aspek terkecil dalam sebuah kompetensi matematis. Setelah angka 1, disusul angka 2, dan seterusnya,” kata Zulfikri Anas, Rabu (9/9).
Untuk apa seseorang paham tentang urutan bilangan? “Inti pembelajaran ini adalah menanamkan nilai-nilai keteraturan, kedisplinan, konsistensi agar logika dan nalar kita tertata dengan baik sehingga kita mampu memilih solusi yang tepat dalam menuntaskan serangkaian kegiatan,” ujar Zulfikri yang juga Pembina Yayasan Pendidikan Al-Iman.
Zulfikri menjelaskan, dalam hidup ini manusia dihadapkan pada berbagai pilihan. Mulai dari bangun tidur, apa yang harus dilakukan pertama, kedua, ketiga dan setrusnya, begitu juga setelah sampai di sekolah, pertama kita harus apa, kedua harus apa dan seterusnya.
Begitu juga pada saat menunggu giliran, siapa yang pertama, kedua, dan seterusnya. “Pelajaran tentang urutan bilangan melatih kita untuk menentukan prioritas agar pekerjaan kita menjadi efektif,” papar Zulfikri yang lebih 20 tahun berkecimpung dalam bidang kurikulum.