Jumat 11 Sep 2015 19:34 WIB

Perbanas: Paket Kebijakan Belum Sentuh Sektor Riil

Rep: Iit Septyaningsih / Red: Djibril Muhammad
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paket Kebijakan September 1 yang baru saja dikeluarkan pemerintah, dinilai belum menyentuh sektor riil. Paket kebijakan itu dianggap lebih fokus pada sektor keuangan atau perbankan.

Ketua Persatuan Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, sebenarnya industri perbankan di Indonesia masih memiliki daya tahan dalam menghadapi perlambatan ekonomi. "Saya justru khawatir pada sektor riil, apakah sektor riil punya daya tahan cukup untuk bertahan dari kelesuan ekonomi," ujarnya di Jakarta, Jumat, (11/9).

Sigit menjelaskan, bila sektor riil terganggu maka pendapatan para pengusaha pun turun, lalu kemampuan untuk membayar kewajiban pada bank pun menurun, dan berakibat kredit macet (NPL) naik. "Maka mestinya paket kebijakan fokus kepada pemberian insentif kepada sektor riil, seperti kebijakan insentif fiskal dan sebagainya," tambahnya.

Ia melanjutkan, bila sektor riil sehat dan banyak pabrik melakukan ekspansi, perbankan pun akan ikut sehat. Permintaan kredit juga naik lagi.

Maka Sigit menyatakan bakal menunggu paket kebijakan berikutnya. "Kita berharap yang selanjutnya menyentuh sektor riil, karena tidak seimbang kalau bank diinsentif tapi sektor riilnya lesu. Dua-duanya harus dirangsang," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement