Rabu 16 Sep 2015 14:49 WIB

Saksi: Korban Tabrakan Bus Kopaja Lagi Hamil

Red: Teguh Firmansyah
Ibu korban tabrakan di Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan
Foto: Teguh Firmansyah
Ibu korban tabrakan di Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tubuh ibu yang menjadi salah satu korban kegilaan bus Kopaja di Warung Buncit Raya, Jakarta, terbujur diam. Seorang petugas yang mengenakan masker mengangkutnya dengan tandu ke dalam ambulans.

Badannya terkulai lemah, entah apakah ia masih bisa diselamatkan ataukah tidak. Di bagian kaki sebelah kanan, tampak luka sobek yang begitu dalam akibat tabrakan.

Terlihat pula sembulan di bagian perutnya. "Ia lagi hamil," ujar seorang saksi. "Terlihat di perutnya." Saksi itu menambahkan, nafas wanita itu sempat tersengal-sengal ketika bus kopaja menabrak motornya dan kendaraan Avanza.

Seorang saksi lain mengamini jika wanita yang mengenakan pakaian daster bermotif batik coklat tersebut sedang hamil. Namun hingga berita ini diturunkan, Republika belum bisa mengonfirmasi kehamilan itu.

Menurut Syarif, petugas keamanan yang menuju langsung ke lokasi setelah kecelakaan, tubuh wanita itu terpental namun tak terlalu jauh.  Ibu itu tak sendiri. Ia bersama seorang anak dan pria pengemudi motor yang diyakini sebagai suami. Nyawa pengemudi motor tak terselamatkan, sedangkan sang anak telah terlebih dahulu dibawa ke rumah sakit. 

Warga langsung menyingkirkan motor korban yang ringsek. Pecahan kaca kendaraan avanza yang tertabrak avanza juga tampak di jalur bus transjakarta.

    

Kecelakaan mengenaskan itu terjadi, Rabu (16/9) siang. Sebuah Kopaja yang melaju kencang di jalur bus transjakarta menabrak kendaraan avanza dan satu motor.  Menurut keterangan saksi, bus Kopaja 612 jurusan Kampung Melayu-Ragunan datang dengan kecepatan tinggi dari arah Mampang Prapatan. Kendaraan menuju ke arah Pejaten.

Namun saat ada putaran balik, mobil avanza dan motor hendak memutar arah. Pengemudi kopaja tak bisa mengendalikan laju bus dan langsung menabrak motor dan mobil tersebut. Benturan keras pun terjadi.  "Banggg!!!" seru Syarif, saksi mata yang tak jauh dari lokasi kecelakaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement