Sabtu 19 Sep 2015 09:46 WIB

Masyarakat Dukung Wacana Relokasi Bandara Sampit

Red: Hazliansyah
Bandara Haji Asan, Sampit
Foto: ,
Bandara Haji Asan, Sampit

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Sejumlah masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mendukung rencana pemerintah setempat yang akan merelokasi Bandara Haji Asan Sampit.

"Kami dari Forbes LSM (Forum Bersama Lembaga Swadaya Masyarakat) Kotim setuju dan mendukung rencana Bandara Haji Asan dipindah ke Ujung Pandaran. Memang sudah saatnya Kotim berbenah di sektor penerbangan," kata Ketua Forbes LSM Kotim, Audy Valent, di Sampit, Sabtu.

Bandara Haji Asan Sampit yang saat ini berlokasi di pinggir Sungai Mentaya Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, diwacanakan dipindah ke kawasan pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit.

Meski jarak lokasi baru itu sekitar 80 kilometer dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotim, namun dinilai akan lebih banyak manfaat yang didapat dibanding hanya sekadar relokasi demi kepentingan penerbangan.

Audy menilai, dengan lokasi Bandara Haji Asan Sampit yang saat ini sudah dikepung permukiman penduduk, diperkirakan akan menemui masalah lebih kompleks seiring terus bertambah padatnya bangunan permukiman di sekitar bandara nantinya. Faktor kelaikan dan keselamatan penerbangan tentu menjadi pertimbangan.

Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit di lokasi saat ini juga akan sulit karena makin banyak permukiman warga di sekitar bandara. Selain itu, gangguan kabut asap akibat kebakaran lahan yang terjadi setiap tahun saat kemarau.

Jika bandara dipindah ke pantai Ujung Pandaran, maka gangguan kabut asap tidak akan terjadi karena tiupan angin dari laut Jawa cukup kencang. 

Selain itu, untuk pengembangan juga akan lebih mudah karena lahan yang tersedia masih sangat luas. Posisinya yang di bibir pantai juga dapat mengurangi resiko kecelakaan penerbangan dan dampaknya.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kotim, Fadlian Noor mengatakan, wacana relokasi bandara ke kawasan Ujung Pandaran untuk kepentingan jangka panjang.

Dengan lokasi dan kondisi bandara di lokasi yang ada saat ini, akan sulit dikembangkan padahal kebutuhan transportasi udara terus meningkat, tambahnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيْهَآ اَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْاَنْفَ بِالْاَنْفِ وَالْاُذُنَ بِالْاُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّۙ وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهٖ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهٗ ۗوَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.

(QS. Al-Ma'idah ayat 45)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement