Selasa 29 Sep 2015 14:45 WIB

Presiden Cina Janjikan 8.000 Tentara untuk PBB

Red: Ani Nursalikah
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB berpatroli di wilayah Sudan (ilustrasi)
Foto: AP
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB berpatroli di wilayah Sudan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Cina akan melibatkan 8.000 tentaranya dalam pasukan penjaga perdamaian PBB, kata Presiden Cina Xi Jinping dalam sidang Majelis Umum PBB, Senin (28/9).

Langkah itu diperkirakan membuat negara tersebut menjadi pemain terbesar dalam tugas penjagaan perdamaian PBB.

Janji Xi tersebut diungkapkan saat Cina berupaya menunjukkan mereka adalah negara dengan tanggung jawab internasional.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Washington pada Jumat, Xi dan Presiden AS Barack Obama sepakat kedua negara akan meningkatkan tekad kuat menjaga perdamaian.

Keduanya termasuk dalam lebih dari 50 pemimpin negara yang menjanjikan sekitar 40 ribu tentara dan polisi, serta peralatan atau latihan bagi misi penjaga perdamaian PBB dalam pertemuan tingkat tinggi PBB yang dipimpin Obama.

"Cina akan bergabung dalam sistem baru kesiagaan penjaga perdamaian PBB, dan oleh karenanya memutuskan untuk memimpin pembentukan pasukan polisi penjaga perdamaian permanen, serta membentuk pasukan siaga penjaga perdamaian dengan delapan ribu tentara," kata Xi.

Ia mengatakan Cina akan menyediakan bantuan militer senilai 100 juta dolar AS kepada Uni Afrika dalam lima tahun mendatang untuk mendukung pembentukan pasukan siaga Afrika serta meningkatkan kapasitas tanggap krisis.

Dalam pertemuan puncak, Xi mengatakan sebagian dari dana pembangunan dan perdamaian Cina-PBB senilai satu miliar selama 10 tahun yang dibentuk Cina akan digunakan untuk operasi penjaga perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement