Jumat 02 Oct 2015 18:04 WIB

Pengibaran Bendera Palestina di PBB Dinilai Belum Cukup

Rep: c25/ Red: Teguh Firmansyah
Bendera Palestina berkibar untuk pertama kalinya di Markas PBB, New York, Rabu (30/9).  (AP Photo/Seth Wenig)
Bendera Palestina berkibar untuk pertama kalinya di Markas PBB, New York, Rabu (30/9). (AP Photo/Seth Wenig)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengibaran bendera Palestina di markas PBB dinilai tidak cukup. Indonesia harus tetap memberikan dukungan kepada Palestina dalam meraih pengakuan dunia atas kemerdekaannya.

Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan kalau keberhasilan pengibaran bendera Palestina di markas Perserikatan Bangsa Bangsa di New York, bisa dimaknai sebagai pengakuan dunia terhadap eksistensi Palestina.

Hal itu, lanjut Saleh, merupakan bentuk pengakuan Palestina sebagai negara yang merdeka dan mandiri. Pengibaran ini juga menjadi babak baru dalam perjuangan Palestina.

Menurutnya, langkah ke depan yang bisa dilakukan, khususnya bagi Indonesia, adalah mendorong Palestina agar bisa menjalin kerja sama dengan negara lain.

Karena itu, ia berpendapat kalau Palestina tidak boleh puas begitu saja dengan pengibaran bendera di markas PBB. Masih banyak pekerjaan lain yang perlu direalisasikan. "Masih banyak kerja lain yang perlu direalisasikan, terutama dalam menata masa depan Palestina," kata Saleh kepada Republika, Jum'at (2/10) siang.

Pekerjaan terbesar adalah mempersatukan seluruh faksi Palestina, dan meraih banyak dukungan dari luar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement