Rabu 07 Oct 2015 03:49 WIB

Peringati Hari Santri Nasional, PBNU Siapkan Ekspedisi Pelayaran

Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berkomitmen menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Hal ini telah mendapat dukungan dari berbagai kalangan, mulai dari TNI hingga ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).

“Baik diresmikan ataupun tidak, hari santri 22 Oktober tetap akan kita peringati,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam konferesi pers di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (6/10). Turut mendampingi Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Ketua PBNU H Aizzuddin Abdurrahman, Ketua PBNU H Hasib Wahab, dan Letkol Arie Sutrisno.

Untuk tujuan itu, PBNU telah menyiapkan rangkaian Kirab Hari Santri Nasional, 16-22 Oktober, yang dengan start Tugu Pahlawan Surabaya, melewati 30 PCNU sepanjang jalur Pantura, dan berakhir di Tugu Proklamasi Jakarta.

Letkol Arie Sutrisno dari TNI sebagai mitra dalam agenda ini menjelaskan, sepanjang tanggal itu Ekspedisi Pelayaran Hari Santri Nasional menjadi bagian tak terpisahkan. Pelayaran dengan menggunakan kapal perang bakal diikuti 1000 santri dengan melibatkan badan otonom, pesantren, dan ormas-ormas Islam.

“Panitia yang sudah dibentuk kini sedang berkoordinasi dengan pihak kapal perang,” katanya.

Menurut Arie, rangkaian kegiatan hari santri nasional dilakukan oleh gugus tugas “Nusantara” alias NU, santri, dan tentara. Hari Santri Nasional, katanya, jangan sampai menjadi sekadar pengumuman tapi mempunyai efek membangkitkan apa yang dicita-citakan Bapak Presiden yang hendak menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Dalam ekspedisi tersebut akan diselenggarakan apel lintas laut Jakarta-Surabaya-Bali. Sepanjang 16-22 Oktober itu juga akan dilaksanakan antara lain ziarah, bahtsul masail, istighotsah, lailatul ijtima’, pengobatan gratis, dan pagelaran seni.

KH Said Aqil Siroj mengatakan, peringatan Hari Santri Nasional penting digelar sebagai pengakuan penghormatan jasa pahlawan dan pembangkit patriotisme. Selain itu 22 Oktober juga punya pesan sejarah tentang keutuhan tekad umat Islam di Tanah Air untuk mempertahankan Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement