Senin 12 Oct 2015 12:49 WIB

BATAN Pelajari Reaktor Nuklir Prancis

Rep: c13/ Red: Taufik Rachman
Reaktor nuklir Plant Vogtle di Waynesboro, Georgia, Amerika Serikat.
Foto: AP/Mary Ann Chastain
Reaktor nuklir Plant Vogtle di Waynesboro, Georgia, Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Badan Tenaga Atom Nasional (Batan) akan mempelajari tentang reaktor nuklir dari Prancis. Menyusul penadatangan MoU antara Batan dan CEA (Commissariat à l'Énergie Atomique atau Pusat Energi Atom Perancis) pada Senin (12/10).

Kepala Batan, Djarot S Wisnubroto mengungkapkan, kerja sama ini merupakan salah satu upaya Batan dalam mempelajari reaktor nuklir dari Prancis.

“Kita mau belajar dari mereka tentang teknologi reaktor nuklirnya,” ujar Djarot saat Konferensi Pers (Konpers) tentang Kerjasama Batan dan Perancis di Kawasan Batan, Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Tangerang Selatan, Senin (12/10).

Djarot menerangkan, kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur. Ini juga diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) Batan ke depannya.

Menurut Djarot, segala hal dari reaktor Prancis akan dipelajari dan didalami baik dari segi positif dan negatifnya. Hal itu bisa menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah yang ingin membuka reaktor nuklir di wilayahnya.

Jadi, pembelajaran yang didapatkan dari Prancis akan menjadi salah opsi bagi daerah yang ingin membangun tenaga nuklir. Keputusan hal-hal yang dinilai pantas diterapkan atau tidak di Indonesia akan dilakukan terlebih dahulu oleh Batan.

Prancis memiliki berbagai tipe reaktor nuklir yang cukup maju. Selain itu, hampir 70 persen listrik di Prancis sudah menggunakan nuklir. Karena itu, Batan pun berkeinginan untuk mempelajari teknologi itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement