Selasa 13 Oct 2015 14:04 WIB

Jokowi Janji Permudah Industri Makanan dan Minuman

Red: Esthi Maharani
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman. Pembeli memilih produk makanan dan minumam di pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman. Pembeli memilih produk makanan dan minumam di pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji mendukung dan memberikan banyak kemudahan kepada para pelaku industri makanan dan minuman di seluruh Indonesia karena kontribusi industri tersebut tergolong besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi ketika menerima Dewan Pengurus Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) di Kantor Presiden di Jakarta, Selasa (13/10).

Ketua Umum Gapmmi Adhi S Lukman mengatakan Presiden mendukung para pelaku industri makanan dan minuman.

"Ada tiga hal yang kami sampaikan kepada Presiden dan Presiden berjanji mendukung kami," katanya.

Dikatakannya, Jokowi berjanji akan terus melakukan deregulasi untuk mendorong daya saing Indonesia, khususnya industri makanan dan minuman.

"Karena kita butuh daya saing ini apalagi kita akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN," katanya.

Ia mengatakan industri makanan dan minuman termasuk strategis dan padat karya karena tenaga kerja yang terserap pada sektor tersebut hampir empat juta tenaga kerja langsung.

Angka itu belum termasuk tenaga kerja ikutan sebagai dampak efek ganda dalam industri makanan dan minuman yang diperkirakan hingga mencapai empat kali lipat.

Kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB, kata dia, juga tergolong besar, yakni sekitar 32 persen dari industri nonmigas.

"Presiden sangat mengharapkan industri makanan dan minuman dapat terus berkembang," katanya.

Gapmmi berharap dukungan pemerintah, terutama dari sisi ketersediaan bahan baku, yang hingga kini masih banyak yang harus diimpor, seperti gula, garam, dan daging sapi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement