Ahad 01 Nov 2015 23:10 WIB

Manfaat Anak Dibekali Teknik Bela Diri

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Selain bela diri secara fisik, Kaum Hawa bisa mempelajari sejumlah cara untuk membantu melindungi dirinya.
Foto: Antara
Selain bela diri secara fisik, Kaum Hawa bisa mempelajari sejumlah cara untuk membantu melindungi dirinya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Dalam hal fisik, anak- anak relatif lebih lemah diandingkan dengan orang yang lebih dewasa. Namun hal ini bukan berarti anak- anak tidak bisa berbuat apa- apa saat kejahatan mengintainya.

 

Dengan teknik tertentu –dari teknik dasar beladiri-- anak- anak pun masih dapat berbuat guna membuka peluang terhindar dari berbagai tindak kejahatan yang tengah mengancamnya.

 

Hal ini terungkap dalam ‘Pelatihan Beladiri untuk Mengantisipasi Kejahatan bagi Ratusan Siswa SD’ yang digelar Jaringan Jurnalis  Perempuan Jawa Tengah, di SDN Srondol Wetan 04, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, akhir pekan kemarin.

 

Menurut instruktur beladiri, Heri Mustofa, cukup dengan teknik dasar ketahanan, sebenarnya anak-anak bisa melakukan perlawanan pertama yang membuatnya terhindar dari ancaman kejahatan fisik.

 

Teknik- teknik tertentu dalam beladiri ini sangat mungkin dilakukan oleh anak- anak kecil dalam kondisi darurat. Sehingga anak- anak dapat terhindar dari orang jahat dan mampu menyelamatkan diri.

 

Heri juga memberikan simulasi ketika sang anak  berada dalam kondisi darurat seperti akan diperlakukan pelecehan seksual. Simulasi ini langsung disambut antusias oleh para siswa.

 

Secara bergantian para siswa mencoba gerakan gerakan atau jurus untuk menyelamatkan diri dari cengkraman tangan orang tak dikenal atau orang jahat. Rupanya beberapa siswa SDN Srondol Wetan 04 inipun mampu melakukannya.

 

“Tapi, jurus- jurus ini hanya boleh dilakukan pada orang yang tak dikenal yang mencoba berbuat jahat kepada kalian ya. Jangan dilakukan pada teman sendiri,” ungkap atlet pencak silat Kota Semarang ini.

 

Salah seorang siswa kelas 6,  Raffi Irwansyah mengaku teknik dasar yang diberikan instruktur dapat dilakukannya dengan mudah, meski sebelumnya belum pernah dilakukannya.

 

Ia mengaku pelatihan ini sangat berguna bagi dirinya serta teman- teman di sekolahnya. “Simulasi tadi sangat berguna bagi saya. Saya senang, karena bisa menggunakannya saat terdesak,” jelasnya.

 

Maraknya kekerasan pada anak anak membuat Jaringan Jurnalis  Perempuan Jawa Tengah menggelar pelatihan bela diri kepada siswa SD ini. Jurus jurus melawan orang jahat ini diberikan pada siswa- siswi kelas 4,5 dan 6 SD Srondol Wetan 04.

 

Ketua Jaringan Jurnalis Perempuan Jawa Tengah, Rita Hidayati mengungkapkan selain teknik beladiri, pihaknya juga memberikan pembekalan dan kampanye anti kekerasan terhadap anak di sekolah dasar tersebut.

 

Tujuannya untuk memberikan edukasi kepada anak, yang rentan menjadi korban kejahatan. “Kejahatan bisa mengintai mereka setiap saat, jika mereka diberikan jurus jurus melawan orang jahat, Insya Allah mereka bisa lepas,” ujarnya.

 

Sebab, kata Rita, berdasarkan data yang dirangkum Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) selama tahun 2015, jumlah anak yang menjadi korban kekerasan tercatat sebanyak 2.000 orang.

 

Dari jumlah ini, sebanyak 1.570 anak menjadi korban kekerasan seksual. “Angka ini membuktikan tingginya kekerasan yang dilakukan terhadap anak, yang sebagian besar menjadi korban kekerasan seksual,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement