Senin 02 Nov 2015 17:15 WIB

Harga Rumah Mahal, Pemuda Ini Pilih Tinggal di Perahu

Red: Ani Nursalikah
Andrew Bird menetap di kapal bernama Safe Sailing di atas Sungai Brisbane River sejak 7 tahun lalu.
Foto: ABC/Jessica Hinchliffe
Andrew Bird menetap di kapal bernama Safe Sailing di atas Sungai Brisbane River sejak 7 tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Inilah salah seorang anak muda yang tak berputus asa menghadapi mahalnya harga rumah di Kota Brisbane, Australia.  Andrew Bird memilih membeli perahu dan menjadikannya tempat tinggal di atas sungai yang membelah ibu kota Queensland itu.

Sehari-hari, Andrew menambatkan kapal kecilnya itu di ujung Jalan Eagle Street Pier di pusat kota. Di tempat itu, puluhan orang tinggal di atas kapalnya masing-masing.

Dari lokasi tersebut, pusat Kota Brisbane memang hanya selemparan batu.

Kapal dengan segala ukuran itu dilengkapi berbagai macam keperluan layaknya sebuah rumah tinggal. Namun, yang istimewa adalah dek kapal yang menjadi ajang untuk duduk-duduk memandangi kota dengan segala kesibukannya.

Andrew sendiri sudah menjadikan Sungai Brisbane River itu sebagai rumah sejak tujuh tahun silam. Saat itu, dia memutuskan tidak membeli apartemen sebagaimana umumnya dilakukan orang lain.

"Saya besar di kampung dan dapat kerja di kota setelah lulus kuliah. Saat itu, harga rumah melonjak begitu tinggi," katanya kepada ABC.

"Saya kebetulan lewat sini dan melihat sebuah perahu yang dijual. Saya menganggap ini pilihan yang baik," katanya.

Menurut pengalamannya, Andrew merasakan hidup di atas air bukan tanpa tantangan, termasuk harus ke tepi sungai tiap hari untuk mengambil air tawar.

"Harus menyiapkan air dan listrik sendiri," katanya. "Jauh lebih murah daripada langganan dengan perusahaan di kota."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement