Sabtu 07 Nov 2015 22:04 WIB

Budidaya Jamur Tiram di Lebak Menggiurkan

Red: Yudha Manggala P Putra
Jamur Tiram
Jamur Tiram

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Budidaya jamur tiram di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, prospektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

"Kita terus mengembangkan usaha budidaya jamur tiram agar pendapatan ekonomi masyarakat di daerah itu meningkat," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak Kosim Ansori di Lebak, Sabtu (7/11).

Pengembangan jamur tiram itu merupakan komitmen Bupati Iti Octavia Jayabaya guna mendukung program "Lebak Sejahtera".

Pemerintah daerah pada 2015 telah memberikan bantuan bagi tiga kelompok usaha budidaya jamur tiram yang tersebar di Kecamatan Muncang, Rangkasbitung dan Kalanganyar.

Selain itu, bantuan juga diberikan kepada pembudidaya jamur yang tergabung pada Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).

Bantuan usaha itu dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) setempat untuk meningkatkan produksi jamur yang pada akhirnya dapat mendongkrak pendapatan ekonomi masyarakat.

Saat ini, pembudidaya jamur tiram berkembang di Kecamatan Kalananyar, Cibadak, Gunungkencana, Curugbitung, Rangkasbitung dan Banjarsari.

Produksi jamur tiram saat ini dipasok kebutuhan pasar dari luar daerah, seperti Rangkasbitung, Pandeglang, Serang dan Tangerang.

Namun produksi mereka masih terbatas sehingga diharapkan bisa memasok permintaan Pasar Induk Tanah Tinggi, Tangerang. "Kami yakin usaha jamur tiram itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan," kata Kosim.

Kosim juga menjelaskan saat ini harga jamur tiram sebesar Rp10.000 per kilogram dan belum mampu memenuhi permintaan pasar. Mereka para perajin bisa memasok jamur tiram puluhan kilogram dan pendapatan ekonomi mereka meningkat. "Kami yakin usaha jamur tiram itu dapat menyejahterakan masyarakat pedesaan," katanya.

Agus, pembudidaya jamur tiram warga Kecamatan Curugbitung mengaku bahwa pendapatan dari penjualan jamur tiram mencapai Rp1 juta per hari.

Pihaknya memiliki binaan pembudidaya jamur tiram sebanyak 10 kelompok di sejumlah desa di Kecamatan Curugbitung. Dengan produksi binaan itu, kata dia, dirinya setiap hari menampung dengan harga Rp10.000 per kilogram.

"Selama ini budidaya jamur tiram cukup bagus dan bisa meningkatkan pendapatan ekonomi warga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement