Selasa 10 Nov 2015 09:45 WIB

Menstruasi Dini Picu Kanker Payudara

Rep: C04/ Red: Indira Rezkisari
Seorang bocah melihat formasi pita dari manusia saat Kampanye Kesadaran akan Kanker Payudara di Jakarta.
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Seorang bocah melihat formasi pita dari manusia saat Kampanye Kesadaran akan Kanker Payudara di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Kanker merupakan salah satu jenis penyakit akibat faktor genetik yang dapat mematikan. Salah satu jenis kanker yang paling ditakuti wanita di seluruh belahan dunia adalah kanker payudara.

Selain faktor genetik, faktor pemicu kanker payudara yang umumnya menyerang kaum wanita adalah akibat hormon estrogen, terutama dalam bentuk estradiol. Estradiol merupakan salah satu jenis hormon pada wanita yang sangat erat hubungannya dengan kanker payudara.

Hormon estradiol di dalam tubuh wanita sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah asupan gizi, komposisi tubuh, obesitas, aktivitas fisik, dan menstruasi dini (kurang dari 12 tahun). Akan tetapi, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat juga sangat mempengaruhi jumlah hormon estradiol dalam tubuh setiap wanita.

Hal tersebut, disampaikan secara rinci oleh dr. Ririn Hariani, MS, SpGK dalam acara upacara Promosi Doktor di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, beberapa waktu lalu. Dalam sidang tesis terbukanya saat itu, ia menggarisbawahi bahwa selain faktor genetik dan lingkungan, tingginya kadar hormon estradiol dan menstruasi dini sangat memicu seseorang terkena kanker payudara.

(baca: Pria tak Perlu Khawatir Kanker Payudara, tapi...)

"Menstruasi dini sangat erat kaitannya dengan meningkatnya kadar estradiol, yang nantinya dapat berlanjut sampai seorang wanita beranjak dewasa. Dalam penelitian saya di SMP lima wilayah di Jakarta, masih banyak remaja putri yang mengalami masa menstruasi dini kurang dari 12 tahun, penyebabnya juga beragam," katanya.

Bahkan menurutnya penelitian para dokter di Korea Selatan menunjukkan, populasi dengan usia menstruasi dini cenderung mempunyai siklus ovulatoar lebih cepat, dibandingkan dengan usia menstruasi yang lebih lambat. Terjadinya siklus ovulator reguler yang semakin cepat juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara sebanyak empat kali lipat.

"Banyak faktor yang mempengaruhi menstruasi dini, diantaranya adalah genetik, ras atau etnik, pengaruh lingkungan, status antropometri (tinggi badan, berat badan dan indeks masa tubuh), asupan gizi dan komposisi lemak tubuh," tambahnya.

Masa pubertas, terutama saat wanita mengalami menstruasi merupakan masa dimana terjadinya pertumbuhan dan pematangan jaringan payudara serta organ reproduksi. Untuk itu, dalam masa ini cukup rawan terjadinya berbagai masalah kesehatan terutama kanker payudara.

Pada masa remaja dan mengalami menstruasi dini, komposisi diet saat pubertas yang tidak seimbang serta gaya hidup yang tidak sehat juga memiliki peran besar sebagai penyebab kanker payudara di kemudian hari. Hal ini dikarenakan, gizi merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi kadar esterogen dan estradiol dalam tubuh.

Dengan mengubah asupan gizi, dan menjalankan gaya hidup sehat sedini mungkin diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya kanker payudara dikemudian hari. Selain itu, peran orang tua terutama ibu juga sangat penting dalam mengontrol asupan gizi remaja putrinya di rumah.

"Makan bergizi dan teratur sedikit banyak dapat memperkecil terjadinya menstruasi dini, sehingga otomatis para remaja putri juga bisa jauh dari risiko terkena kanker payudara."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement