Rabu 11 Nov 2015 09:23 WIB

Satu Peti Kemas Bisa Hemat Rp 40 Juta dengan Ada Tol Laut

Red: Andi Nur Aminah
Aktivitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Republika/Prayogi
Aktivitas bongkar muat peti kemas di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Keberadaan program tol laut ke Papua disambut baik oleh Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua, Wilhelmus Pigai. Bagaimana tidak, dengan pengangkutan berbagai kebutuhan melalui kapal tol laut, biaya ekspedisi satu peti kemas yang biasanya mencapai Rp 48 juta ke Biak, akan turun drastis hingga hanya Rp 8 juta saja.

Wilhelmus mengatakan dengan dengan adanya tol laut ke Papua, dia berharap Pemprov setempat segera membentuk sebuah Satuan Tugas (Satgas) Pemantau Harga Barang Kebutuhan Pokok di masyarakat. Karena ekspedisi yang murah, logikanya harus membuat harga barang yang dijual ke masyarakat pun turun.

Program tol laut yang digagas pemerintahan Presiden Joko Widodo, dia mengatakan sangat positif untuk menekan disparitas harga-harga barang kebutuhan pokok masyarakat yang selama ini sangat tinggi di Papua. Apalagi di kabupaten-kabupaten yang ada di pedalaman. (Baca Juga: Wow! Rp 12 Miliar Habis untuk Angkut Beras ke Daerah Ini)

"Pemprov Papua dan Pemkab-Pemkot di Papua harus membentuk Satgas untuk mengawasi harga barang kebutuhan pokok masyarakat. Program tol laut sudah diluncurkan Pemerintah Pusat. Kami menyambut positif hal itu. Melalui program itu diharapkan rakyat Papua dapat menikmati harga sembako yang murah sebagaimana dirasakan oleh saudara-saudaranya di provinsi yang lain," kata Wilhelmus Rabu (11/11). (Baca Juga: Ekspedisi Lewat Tol Laut Diharapkan Bisa Tekan Harga Sembako di Papua

Rabu (4/11) lalu, Menteri Perhubungan Ignatius Jonan telah melepas secara resmi dua buah kapal untuk pelayanan pengangkutan barang (tol laut) ke Papua.

KM Caraka Jaya 3-22 akan menempuh perjalanan langsung dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan rute tujuan Biak-Serui-Nabire-Wasior-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak dan kembali ke Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kapal itu akan menempuh jarak 5.222 mil atau 9.672 kilometer yang khusus melayani pelayaran di wilayah pantai utara Papua.

Kapal tol laut kedua yang diluncurkan pemerintah yaitu KM Caraka Jaya Niaga 32 dengan rute dimulai dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya-Tual-Fakfak-Kaimana-Timika-Kaimana-Fakfak-Tual dan kembali ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kapal tersebut akan menempuh pelayaran sepanjang 3.668 mil atau 6.793 kilometer yang khusus melayani wilayah pantai selatan Papua.

Kedua kapal itu akan melakukan pelayaran reguler untuk membawa barang kebutuhan pokok masyarakat langsung dari Pulau Jawa hingga ke Papua.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement