Rabu 09 Dec 2015 05:00 WIB

In Picture: Mengintip ‘Jambore’ Pramuka Narapidana

.

Rep: Rakhmawaty La'lang/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Jambore Pramuka Napi di Bumi Perkemahan Cibubur (FOTO : Rakhmawaty La'lang)

Jambore Pramuka Napi (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

Jambore Pramuka Napi (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

Jambore Pramuka Napi di Bumi Perkemahan Cibubur (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

Jambore Pramuka Napi di Bumi Perkemahan Cibubur (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

Jambore Pramuka Napi di Bumi Perkemahan Cibubur (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

Jambore Pramuka Napi di Bumi Perkemahan Cibubur (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

Jambore Pramuka Napi di Bumi Perkemahan Cibubur (FOTO : Rakhmawaty La'lang/Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Siang itu ratusan pria dan wanita berseragam Pramuka tampak berbaris di Bumi Perkemahan Cibubur, Jawa Barat. Dari seragam yang digunakan mereka merupakan  anggota Pramuka golongan Penegak dan Pandega, yakni anggota Pramuka yang berada di kisaran usia 16-20 dan 21-25 tahun.

Sekilas tidak tampak perbedaan dengan anggota Pramuka lain pada umumnya. Namun jika diperhatikan lebih seksama, usia mereka tampak lebih dewasa, dan beberapa dari mereka memiliki tato pada tubuh mereka. Di sekeliling arena perkemahan pun dikelilingi dengan //Police Line// alias Garis Polisi.

Keheranan tadi segera sirna setelah mengetahui gelaran ‘jambore’ yang tidak biasa ini. Adalah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM yang mengadakan Gelaran Kepramukaan dan Perkemahan Permasyarakatan 2015, 25-27 Agustus lalu. Acara selama 3 hari ini diikuti sekitar 500 wargabinaan dari lembaga pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan (Rutan), dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di wilayah Jawa dan Lampung.

Di balik area lapangan yang telah terbalut rapih garis polisi inilah merasakan angin segar sejenak untuk "berkreasi" khas anggota pramuka pada umumnya. Mereka terlibat dalam berbagai rangkaian kegiatan kepramukaan dan sejumlah acara hiburan seperti baris-berbaris, lomba yel-yel, api unggun hingga tarik tambang. Sejak dari lapas masing-masing para wargabinaan ini ditempa secara fisik, dan latihan kepramukaan untuk beradu terampil di ajang ini.

 

Kegiatan Pramuka di luar tembok penjara ini adalah bagian proses asimilasi untuk memulihkan rasa percaya diri para warga binaan. Sehingga diharapkan nanti mereka siap kembali dalam kehidupan bermasyarakat Untuk bisa ‘menghirup udara bebas’ selama 3 hari di ajang ini tidak sembarang napi bisa ikut. Hanya mereka yang memiliki catatan berkelakuan dan kepribadian baik saja yang bisa ikut. Satu hal lagi selama acara berlangsung tidak kurang 360 personel keamanan berjaga-jaga ditambah bantuan petugas kodim dan kepolisian. Mereka berjaga selama 24 jam.

sumber : Republika Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement