Selasa 08 Dec 2015 21:41 WIB

200 Perempuan Jabar Ikuti Pelatihan Bela diri

Rep: C26/ Red: Yudha Manggala P Putra
kegiatan bela diri ini di kompleks  Al-Huda Islamic Center,Toronto.
Foto: rt.com
kegiatan bela diri ini di kompleks Al-Huda Islamic Center,Toronto.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wanita merupakan kaum yang acapkali dianggap lemah dan tidak memiliki daya melawan. Padahal meski diciptakan sebagai makhluk yang lembut dan anggun, wanita juga memiliki kekuatan terutama untuk melindungi dirinya.

Mengingat ancaman kekerasan kepada wanita semakin meningkat. Bagaimana mirisnya melihat kabar wanita dianiaya dan diskriminasi lainnya yang kelemahan perempuan.

Lembut Bukan Berarti Lemah. Itulah slogan yang digunakan dalam latihan bela diri yang diperuntukkan bagi kaum wanita yang digelar hari ini, Selasa (8/12) di Kota Bandung.

Oleh karenanya, Gerakan Woman Self Defence of Kopo Ryu (WSDK) bersama Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi  Jawa Barat mengadakan pelatihan bela diri bagi kaum wanita. Dalam rangka menyiapkan keahlian wanita terutama dalam melindungi dirinya.

Ketua penyelenggara acara yang diberi nama Women Self Defence One Day Training ini mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 1984 yang menunjukkan penghapusan diskriminasi kepada perempuan. Karenanya perempuan pun boleh melatih bela diri untuk menjaga dirinya.

"Jadi dengan pelatihan dengan konsep lembut bukan berarti lemah tapi untuk menunjukan kekuatan wanita terutama sebagai bentuk pertahanan diri," kata Neni di Graha Batununggal Indah, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/12).

Pelatihan untuk menunjukkan kekuatan perempuan dalam hal ini, ujarnya, bukan untuk memperlihatkan kelihaian. Melainkan sebagai pertahanan diri dari hal yang tidak ancaman bahaya. "Bukan untuk ngejago tapi untuk pertahanan diri dari yang tidak diinginkan," ujarnya.

Ia menyebutkan sebanyak 200 perempuan dari berbagai usia ikut pelatihan bela diri tersebut. Mereka datang dari berbagai kota/kabupaten dan kalangan masyarakat di Jawa Barat.

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali digelar di Jawa Barat. Harapannya akan menjadi agenda rutin ke depannya. Tidak hanya ibu-ibu tapi juga dapat ditularkan mulai dari anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement