Jumat 01 Jan 2016 16:55 WIB

Sambut Tahun Baru, Sampah di Pantai Kuta Hingga 325 Ton

Red: M Akbar
WIsatawan bermain di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/8). Para pelaku bisnis pariwisata di Bali berharap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak membuat para pelaku usaha merugi.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
WIsatawan bermain di Pantai Kuta, Bali, Senin (31/8). Para pelaku bisnis pariwisata di Bali berharap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak membuat para pelaku usaha merugi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA -- Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali pascaperayaan malam tahun baru 2016 memproduksi sampah sekitar 325 ton yang harus dibersihkan dalam waktu singkat, sebelum wisatawan kembali mengunjungi objek wisata pavorit itu.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung Eka Mertawan di Pantai Kuta, Jumat mengatakan, sampah yang berserakan sepanjang pantai itu karena lokasi itu digunakan wisatawan dalam dan luar negeri sebagai pusat perayaan tahun baru.

Pihaknya mengerahkan sekitar seribu petugas kebersihan sepanjang Pantai Kuta, sehingga sampah yang berserakan di mana-mana dapat ditangani dengan baik.

Pantai Kuta kembali dipadati wisatawan dalam dan luar negeri dalam menyambut tahun baru 2016 sejak pagi, siang hingga sore hari.

"Padahal pada perayaan peralihan tahun 2015 ke 2016 itu sepanjang Pantai Kuta dikerahkan sekitar seribu petugas kebersihan," ujar Eka Mertawan,

Dalam menangani kebersihan pantai pascaperayaan malam tahun baru, selain petugas kebersihan juga dibantu para pedagang yang berjualan di daerah itu.

Upaya membersihkan pantai itu juga dibantu dengan menggerakkan empat unit alat berat (escavator) yang dioperasikan selama 24 jam secara bergantian.

Padahal produksi sampah di Pantai Kuta pada hari-hari biasa sekitar 250 ton, sehingga pada perayaan tahun baru ini ada peningkatan sekitar 75 ton.

Pantai Kuta pada liburan awal tahun ini masih ramai dikunjungi wisatawan, namun diharapkan tidak disertai dengan meningkatnya produksi sampah, ujar Eka Mertawan.

Selain pantai Kuta, wisatawan dalam dan luar negeri dalam menikmati liburan di Pulau Bali juga banyak yang mengunjungi Pantai Batu Belig, di sebelah utara Pantai Kuta, untuk menikmati pemandangan alam terbenamnya matahari di ufuk barat.

Selain menikmati pemandangan terbenamnya matahari, pelancong juga dapat menikmati sajian kuliner dan hiburan malam yang banyak tersedia di pantai setempat.

Sebagian besar wisatawan mancanegara ingin menikmati pemandangan alam matahari terbenam, disamping bisa dinikmati lewat Pantai Kuta dan pantai-pantai sekitarnya di Pulau Dewata.

Pantai Batu Belig, Petitenget, Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung kini mulai ramai dilirik wisatawan mancanegara untuk menikmati sunset pada sore hari.

Dari pantauan di lokasi, para wisaman yang sedang berada di pantai itu terlihat menggelar tikar dan berjemur sambil membaca buku dengan santai.

Elisa Robert seorang wisatawan asal Inggris mengatakan, sangat senang dan mengagumi keindahan Pantai Batu Belig, karena tempatnya nyaman dan aman untuk beristirahat. "Tempatnya sepi dan enak untuk bersantai. Saya baru pertama kali mengunjungi Pantai Batu Belig," ujarnya sambil berbaring membaca buku.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement