Rabu 06 Jan 2016 22:00 WIB

Kota Malang Segera Miliki Pasar Oleh-Oleh

Red: Yudha Manggala P Putra
Salah satu sudut Kota Malang
Foto: Republika/Rakhmawaty
Salah satu sudut Kota Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang, Jawa Timur, segera memiliki pasar oleh-oleh yang sekaligus berfungsi sebagai pasar tradisional di lokasi Pasar Bareng yang akan direnovasi pada 2016.

"Pasar Bareng ini akan kami konsep untuk pasar oleh-oleh khas Malang, namun juga tetap mempertahankan area pasar tradisionalnya. Pasar Bareng ini akan dibangun tiga lantai. Dana pembangunannya dari pemerintah pusat sebesar Rp 10 miliar," kata Wali Kota Malang Moch Anton di sela inspeksi mendadak pembangunan Pasar Oro-Oro Dowo Malang, Rabu (6/1).

Anton mengemukakan Pasar Bareng itu nanti menjadi tampat untuk menampung produk-produk usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Kota Malang, selain tetap mempertahankan pasar tradisionalnya. "Kita menyediakan tempat bagi UKM, tapi tidak mempunyai tempat untuk menjual produknya,"ujar Anton.

Dengan adanya pasar oleh-oleh tersebut, lanjutnya, masyarakat luas akan mengetahui produk-produk lokal Malang yang menjadi unggulan. Selain berbelanja, masyarakat juga bisa melihat-lihat produk lokal hasil karya warga Malang.

Sementara itu pembangunan Pasar Oro-Oro Dowo sudah tuntas dan siap ditempati pedagang pada 20 Januari mendatang. Meski sudah bisa ditempati, peresmian pasar tersebut baru dilaksanakan pada April mendatang atau bersamaan dengan HUT Kota Malang.

"Pembangunan pasar sudah selesai dan tinggal membersihkan saja sebelum ditempati 20 Januari nanti. Hanya saja, meski sudah ditempati, tapi persemiannya baru kita lakukan pada 1 April mendatang bertepatan dengan HUT Kota Malang," ucapnya.

Menurut dia, pembangunan Pasar Oro-oro Dowo tersebut hanya membutuhkan waktu sekitar empat bulan dan harapannya bisa menjadi pasar percontohan bagi pasar lain yang ada di kota pendidikan itu. "Tidak perlu lama bangun pasar, pasar ini juga jadi contoh untuk pasar yang lain," katanya.

Revitalisasi Pasar Oro-oro Dowo membutuhkan dana sebesar Rp 7 miliar bantuan dari Pemerintah Pusat. Pasar tersebut dibangun dua lantai untuk menampung sebanyak 160 orang pedagang.

Pembangunan pasar tersebut meliputi perbaikan atap, penambahan toilet, ruang ibu menyusui dan infrastruktur lain. Selama proses pembangunan, para pedagang direlokasi sementara di kawasan Hutan Kota Malabar yang tidak jauh dari pasar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement