Ahad 17 Jan 2016 11:29 WIB

Penyelundupan Manusia Raup Omzet Miliaran Dolar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Winda Destiana Putri
Pengungsi Somalia
Foto: AP
Pengungsi Somalia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kelompok-kelompok kriminal telah mengeksploitasi krisis pengungsi Eropa tahun lalu dan menghasilkan uang hingga enam milar dolar AS.

Kentor penegak hukum Uni Eropa Europol mengatakan, perdagangan manusia telah menciptakan sebuah perputaran industri uang. Hal ini didorong oleh seismik pembangunan dalam perdagangan di Eropa.

Sirektur Europol Rob Wainwright mengatakan, angka tersebut ditetapkan melalui investigasi singkat dengan 1.500 pencari suaka, pengungsi dan migran ekonomi. Sebanyak 90 persen dari mereka telah membayar kepada kelompok kriminal untuk mencapai Eropa.

Ia mengatakan, rata-rata, setiap migran membayar antara tiga ribu hingga enam ribu dolar untuk fasilitator pidana perjalanan mereka. Dalam hitungan matematika sederhana, omset kelompok kriminal tersebut pada 2015 berada di kisaran tiga hingga enam miliar dolar.

"Mereka adalah tokoh-tokoh besar. (Kejahatan) itu berjalan ke miliaran dolar yang dibuat oleh jaringan kejahatan dalam satu tahun saja di Eropa," katanya dilansir dari ITV News, Ahad (17/1).

Europol mengidentifikasi 10.700 tersangka tahun lalu dari jaringan yang dimulai dari sub-Sahara Afrika ke Skandinavia.

Kegentingan ini bisa berarti penyelundup, banyak dari mereka juga mungkin terlibat dalam perdagangan narkoba. Untuk itu Wainwright meminta pemerintah dan penegak hukum bersikap tegas.

"Kami harus meningkatkan pekerjaan kami dalam hal pembongakaran infrastruktur kriminal ini dengan cara yang lebih sukses dari yang kita lakukan di masa lalu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement