Ahad 24 Jan 2016 23:32 WIB

Strategi PT Bukit Asam Bertahan di Tengah Anjloknya Harga Batu Bara

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
  Aktivitas tambang Batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel).   (Republika/Maspril Aries(
Aktivitas tambang Batu bara PT Bukit Asam (PTBA) Tbk di lokasi Unit Pertambangan Tanjung Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). (Republika/Maspril Aries(

REPUBLIKA.CO.ID,  PALEMBANG --- Ditengah terus anjloknya harga batu bara dunia, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk terus berupaya untuk meraih kinerja positif, salah satunya dengan melakukan efisiensi atau penghematan.

“Pada 2015 kita berhasil melakukan efisiensi mencapai Rp734 miliar. Itu merupakan hasil audit internal yang telah dilakukan perusahaan,” kata Milawarma Direktur Utama PTBA Tbk, Ahad (24/1).

Menurut Milawarma, ke depan harga batu bara internasional masih tetap akan menunjukan trend menurun. Harga sejak 2011 sudah terpuruk jauh dari 140 dolar AS/ ton kini harganya 50 dolar AS/ ton. “Bahkan banyak pengamat yang memprediksi harga batu bara pada 2016 akan terus turun menjadi 46 dolar AS/ ton,” ujarnya.

Di tengah lesunya harga batu bara dunia tersebut manajemen PTBA terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja positif BUMN batu bara tersebut. Diantaranya dengan melaksanakan “Bukit Asam Innovation Award” (BAIA).

“Pada 2014 kita sudah melaksanakan Bukit Asam Innovation Award pertama.  Ide Bukit Asam Innovation Award muncul di tengah kondisi industri batu bara dunia yang sangat memprihatinkan, dan bahkan terasa sudah diambang kehancuran. Hasil dari BAIA 2014 telah berkontribusi terhadap efisiensi PTBA,” kata Milawarma.

Untuk terus meningkat efisiensi perusahaan, PTBA pun kembali melaksanakan BAIA yang kedua,  Bukit Asam Innovation Award 2016. BAIA 2016 diikuti peserta dari internal PTBA Tbk, anak perusahaan dan cucu perusahaan. Juga peserta dari mitra usaha dan mitra binaan PTBA serta peserta pelajar SMA dan SMK.

Menurut Direktur Utama PTBA Tbk, “Dari Bukit Asam Innovation Award 2016 mampu menghasilkan benefit atau efisiensi yang jauh lebih besar dibandingkan manfaat Bukit Asam Innovation Award 2014, yaitu Rp320 miliar. Potensi benefit atau efisiensi masih bisa dikembangkan lagi sekitar Rp2,5 triliun,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement