Rabu 10 Feb 2016 17:17 WIB

Wapres Sebut ICMI Ormas Terlengkap di Indonesia

Red: Achmad Syalaby
  Wapres Jusuf Kalla didampingi Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie bersama Pimpinan Majelis Pusat ICMI memberi keterangan saat Rakernas dan pelantikan Majelis Pengurus Pusat ICMI periode 2015-2020 di Jakarta, Rabu (10/2). (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wapres Jusuf Kalla didampingi Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie bersama Pimpinan Majelis Pusat ICMI memberi keterangan saat Rakernas dan pelantikan Majelis Pengurus Pusat ICMI periode 2015-2020 di Jakarta, Rabu (10/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dapat disebut sebagai organisasi kemasyarakatan( ormas) Islam yang terlengkap di Indonesia.

Dia menjelaskan, banyak orang dari beragam kalangan yang berkumpul di dalamnya."Kalau melihat pengurus ICMI, inilah organisasi Islam yang terlengkap yang ada di Indonesia saat ini," kata Wapres dalam acara Pengukuhan dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pengurus Pusat ICMI Periode 2015-2020 di Jakarta, Rabu (10/2).

(Baca: ICMI Dorong Sinergitas Bangsa).

Menurut Wapres, sebutan "terlengkap" itu antara lain karena dari sisi cabang pemerintahan dalam ICMI ada yang berasal dari unsur eksekutif dan legislatif seperti anggota DPR. Ketua Umum ICMI saat ini, Jimly Asshiddiqie merupakan mantan ketua Mahkamah Konstitusi yang bisa dikatakan berasal dari unsur yudikatif.

Begitu pula, lanjutnya, dari pengurus ICMI periode 2015-2020 yang berjumlah 752 orang itu juga berasal dari berbagai ormas Islam serta dari banyak partai. "Pengurusnya lengkap ini. Dari sisi profesionalisme juga lengkap. Jadi apalagi yang kurang," katanya.

Jusuf Kalla menyampaikan harapannya agar ICMI benar-benar bekerja dengan baik dan tidak menjadi seperti organisasi yang hanya bergerak dari satu muktamar ke muktamar yang lain.

Wapres memaparkan, ICMI meliputi setidak-tidaknya dua hal yaitu dari aspek keislaman serta aspek kecendekiawanan yang melihat baik dari sisi keislaman maupun kebangsaan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement