Selasa 16 Feb 2016 10:46 WIB

Salju Turun Saat Musim Panas, Kok Bisa?

Red: Ani Nursalikah
Temperatur udara tercatat -2 derajat di wilayah pengunungan Mount Wellington, Selasa (16/2).
Foto: abc
Temperatur udara tercatat -2 derajat di wilayah pengunungan Mount Wellington, Selasa (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Musim panas masih berlangsung di belahan bumi selatan, termasuk di Tasmania, Australia. Namun, negara bagian yang terpisah dari benua Australia itu dikagetkan dengan turunnya salju, Selasa (16/2). 

Setelah beberapa pekan didera cuaca panas dan kering, salju dilaporkan jatuh di wilayah Great Lakes dan di Mount Wellington, Hobart. Temperatur udara tercatat di bawah nol di wilayah Liawenee di Central Highlands semalam, dan hujan gerimis berubah menjadi hujan salju pagi ini.

Seorang pengelola hotel di Great Lakes bernama Kaylee Hattinger mengatakan salju mulai turun pukul 06.00, namun cepat saja mencair.

"Saljunya menutupi mobil, tidak banyak namun lebih dari sekadar bola es," katanya. "Saya suka salju di musim dingin, makanya salju di musim panas saya kira sangat istimewa".

Menurut perkiraan cuaca, salju di wilayah itu memang turun hari ini. "Saya sudah menunggunya sejak pagi. Saat saya lihat keluar, ternyata benar ada salju," katanya.

Meskipun demikian, katanya, sebagian besar tamu di hotel yang dikelolanya melewatkan kesempatan melihat salju ini sebab tidak bertahan lama seiring dengan terbitnya matahari pagi.

"Rasanya saya mau ketuki pintu kamar mereka, ayo bangun lihat salju," katanya.

Daerah Great Lakes sebelumnya tercatat pernah mengalami salju paling lebat dalam beberapa tahun di musim dingin 2015. Meskipun tidak aneh melihat salju turun di musim panas di sebagian wilayah Tasmania, namun Biro Meteorologi setempat menyatakan tidak ada akan salju lagi di sana dalam beberapa hari ini.

 

Baca: Korban Tewas Serangan RS Suriah Jadi 50 Orang

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement