Ahad 28 Feb 2016 12:40 WIB

Universitas Brawijaya Kurangi Mahasiswa S1

Red: Esthi Maharani
Universitas Brawijaya
Foto: panoramio.com
Universitas Brawijaya

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, akan mengurangi jumlah mahasiswa untuk jenjang sarjana strata 1 (S1) secara perlahan dan akan memperbanyak mahasiswa program pascasarjana, baik jenjang magister (S2) maupun doktor (S3).

"Idealnya, sebuah perguruan tinggi itu jumlah mahasiswa program sarjana S1 itu lebih sedikit dari program pascasarjana. Kalau kita bicara ideal, seharusnya 60 persen diisi mahasiswa pascasarjana dan 40 persen untuk mahasiswa jenjang sarjana S1," kata Rektor UB Malang Prof Mohammad Bisri, Ahad (28/2).

Menurut dia, pembagian 60 persen mahasiswa program pascasarjana dan 40 persen program sarjana S1 itu merupakan ciri kampus berkualitas di luar negeri. Hanya saja, lanjutnya, program persentase lebih banyak mahasiswa pascasarjana tersebut belum bisa dijalankan karena pemerataan masih penting.

Selain itu, UB masih harus menunjang keinginan pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) jumlah sarjana (S1), namun pelan-pelan jumlah mahasiswa S1 akan dikurangi.

Dalam dua tahun terakhir ini, UB mulai mengurangi kuota jumlah mahasiswa barunya. Jika pada tahun 2013, kuota mahasiswa baru yang diterima melalui tiga jalur (undangan, tes secara nasional, dan mandiri) mencapai 13 ribu lebih, pada tahun 2014 turun menjadi 12.021 mahasiswa, dan tahun 2015 juga berkurang menjadi 11.857 mahasiswa.

Hanya saja, meski jumlah mahasiswa baru bakal dikurangi, UB pada tahun ini membuka tiga program studi (prodi) baru dalam seleksi mahasiswa baru jalur undangan (SNMPTN), tes tulis (SBMPTN) dan jalur mandiri (SPMK).

Ketiga prodi baru itu adalah kewirausahaan di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), instrumentasi (FMIPA), dan teknologi informasi (Filkom).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement