Ahad 27 Mar 2016 08:13 WIB

Sujud, Simbolisasi Penghayatan Manusia terhadap Asal-Usul Penciptaan

Red: Agung Sasongko
Bersujud (ilustrasi).
Foto: Reuters
Bersujud (ilustrasi).

Oleh: Nasaruddin Umar, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Futuhat al-Makkiyyah, karya Ibn 'Arabi, diceritakan panjang lebar tentang makna spiritual sujud. Bagi Ibn 'Arabi, sujud adalah simbolisasi penghayatan kita terhadap asal-usul peciptaan kita berasal dari tanah. Dikatakan juga, berdiri dalam shalat adalah simbol alam syahadah, sujud adalah simbol puncak rahasia (sir al-asrar), dan rukuk dianggap simbol alam barzakh karena berada antara alam syahadah dan gaib mutlak.

Orang-orang yang sujud sesungguhnya orang yang diberi kesempatan Tuhan untuk mengikis kesombongan dan keangkuhan. Sehebat apa pun manusia akan kembali ke tanah. Ketika kembali menyatu dengan tanah, tidak bisa lagi dibedakan antara jenis tanah raja dan tanah budak, tanah laki-laki dan tanah perempuan, tanah orang yang kulit putih dan tanah kulit hitam.

Semuanya sama dan kembali menjadi satu. Itulah sebabnya kalangan sufi sering menghubungkan antara sujud dan tauhid al-dzati. Ketika segala yang berbeda menjadi satu dan ketika yang satu menyatu dengan Yang Mahasatu, itulah makna: Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (Kita berasal dari-Nya dan kepada-Nya kita kembali/QS al-Baqarah [2]:156).

Orang-orang yang sering bersujud seharusnya tidak lagi memelihara sikap egois (ananiyyah) dan perasaan ujub (inniyyah). Orang yang sering bersujud akan tampat bekas-bekas sujud (atsar al-sujud) di dalam wajah dan penampilannya, baik penampilan fisik maupun emosi dan spiritualnya. (Lihat artikel mendatang: Makna spiritual Atsar Sujud).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement