Ahad 17 Apr 2016 21:11 WIB

Itang Yunasz Hadirkan Nusantara Lewat 'Indonesia Selalu'

Rep: c34/ Red: Andi Nur Aminah
Pagelaran busana muslim Indonesia Selalu karya desainer Itang Yunasz.
Foto: foto : MgROL_45
Pagelaran busana muslim Indonesia Selalu karya desainer Itang Yunasz.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perancang mode Itang Yunasz menghadirkan ratusan koleksi busana Muslim terbaru lewat peragaan busana bertajuk Indonesia Selalu. Sebanyak 90 busana perempuan label Kamilaa dan 30 busana pria label Preview rancangannya ditampilkan di Innercourt Lantai LG, Pusat Grosir Blok B Tanah Abang, Jakarta, baru-baru ini.

Itang menjelaskan, ia memilih tema tersebut karena Indonesia selalu menjadi inspirasi setiap karyanya. Pria kelahiran 31 Desember 1958 itu menampilkan ragam kain dan produk budaya Indonesia yang ditransformasikan dalam bentuk motif cetak alias printing.

"Koleksi kali ini mengadopsi motif kain Indonesia dari berbagai tempat. Seperti tenun NTT, tenun Makassar, motif prada Bali, batik Cirebon, hingga tenun Kalimantan," kata Itang memaparkan.

Terdapat pula gabungan berbagai motif yang ditampilkan seperti patchwork atau pemanfaatan motif universal yang atraktif. Itang juga menggunakan bordir dan brokat sebagai imbuhan baru di antara berbagai permainan motif cetak.

Koleksi 'Indonesia Selalu' didominasi terusan dan gamis, yang dimaksudkan Itang agar busana lebih terjangkau oleh konsumen. Namun, ia juga menghadirkan beragam pakaian seperti abaya, kaftan, tunik, rompi, cape, outer, celana sarung, palazzo, busana satu potong, busana tiga potong, koleksi baju koko, serta aneka celana yang dikenakan para model semampai.

Warna-warna yang dimunculkan Itang juga bervariasi. Mulai dari warna gelap yang menenangkan, warna terang yang ingar-bingar, hingga busana serbahitam dan serbaputih yang sarat aroma kekinian.

Busana para wanita dipercantik dengan aksesoris kalung dan ikat pinggang yang terinspirasi motif tribal Papua. Penutup kepala bergaya turban, iket, dan kerudung, juga mengekalkan nuansa yang lekat dengan Indonesia.

Penerima penghargaan Pia Alisjahbana Award di ajang Jakarta Fashion Week 2012-2013 itu mengatakan, sebenarnya lini busananya tidak secara khusus menyediakan koleksi penutup kepala. Namun, beberapa penutup kepala yang dikenakan model hendak menunjukkan bagaimana perempuan tradisional masa silam di Jambi mengikat kain di kepalanya yang hampir mirip dengan turban.

"Semua itu diterjemahkan untuk menonjolkan kesederhanaan sebagai ciri khas busana, selain memperkenalkan kekayaan wastra Indonesia kepada khalayak," tutur Itang.

(Baca Juga: Pengakuan Itang Yunasz Setelah Mantap Jadi Perancang Busana Muslim)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement